Ternyata Peter Handke Pernah Minta Penghargaan Nobel Dihapus

Ternyata Peter Handke Pernah Minta Penghargaan Nobel Dihapus

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 11 Okt 2019 13:35 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Novelis asal Austria Peter Handke meraih Nobel Sastra 2019. Pengumuman yang dibacakan Akademi Swedia kemarin memicu kontroversi karena sosok Peter Handke yang mendukung genosida dan kejahatan perang yang dilakukan sahabat karib dan mantan pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic.

Ternyata Peter Handke pernah meminta Nobel Sastra untuk dihapuskan. Seorang filsuf asal Slovenia dan kritikus sastra, Slavoj Ε½iΕΎek, menuturkan di tahun 2014 Handke menyerukan agar Nobel dihapuskan.

"Pada 2014, Peter Handke menyerukan agar Nobel dihapuskan, dengan mengatakan itu adalah 'kanonisasi palsu' sastra. Fakta bahwa dia mendapatkannya sekarang adalah bukti bahwa dia benar," tuturnya dilansir dari Guardian, Jumat (11/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah Swedia hari ini: seorang pembela kejahatan perang mendapatkan Hadiah Nobel sementara negara itu sepenuhnya berpartisipasi dalam pembunuhan karakter pahlawan sejati di zaman kita: Julian Assange. Reaksi kita seharusnya: bukan Hadiah Nobel Sastra untuk Handke tapi Hadiah Nobel Perdamaian untuk Assange," lanjut Slavoj.

Sosoknya dianggap sebagai pendukung genosida dan membuat masyarakat dunia mengecam keputusan Akademi Swedia memilih dia. Akademi Nobel mengatakan penghargaan diberikan kepada Handke karena karyanya memiliki kegeniusan linguistik dan mengeksplorasi batas-batas maupun keunikan pengalaman hidup manusia.

"Handke merupakan salah satu penulis paling berpengaruh di Eropa setelah Perang Dunia II," ungkap Sekretaris Tetap Nobel, Mats Malm, kemarin.






(tia/doc)

Hide Ads