Dukung Genosida, Peraih Nobel Sastra 2019 Peter Handke Dikecam

Dukung Genosida, Peraih Nobel Sastra 2019 Peter Handke Dikecam

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 11 Okt 2019 11:43 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Keputusan Akademi Swedia yang memenangkan Peter Handke meraih Nobel Sastra 2019 mendapat kecaman para kritikus. Sosok dramawan, novelis, dan penyair asal Austria dinilai kontroversial.

Dilansir dari BBC, Peter Handke dinilai sebagai sosok yang kontroversial karena dukungannya kepada Serbia selama Perang Yugoslavia tahun 1990-an. Peter Handke juga dikenal dekat dengan mantan pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic.

Ia pernah memberikan pidato spesial di pemakaman sang pemimpin pada 2006 yang didakwa melakukan genosida dan kejahatan perang lainnya. Menteri Luar Negeri Albania, Gent Cakaj, mengutarakan hal tersebut lewat kicauan di akun Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Penghargaan itu memalukan dan diberikan kepada pendukung genosida," tuturnya seperti dilansir detikcom.

Setelah kabar keputusan Akademi Swedia yang mengumumkan nama Peter Handke, masyarakat di seluruh dunia pun kontra.

Slobodan Milosevic dikenal sebagai sosok pemimpin yang diisukan terlibat dalam pembantaian Serbia di Srebrenica dan membandingkan nasib orang-orang Yahudi selama Holocaust.

"Tidak pernah terpikir, saya akan muntah karena membaca berita Hadiah Nobel," kicau Perdana Menteri Albania, Edi Rama, di Twitter.



Presiden Kosovo, Hashim Thaci, pun berkicau hal yang sama. "Keputusan Hadiah Nobel membawa penderitaan luar biasa bagi banyak korban," katanya.

Usai nama Peter Handke diumumkan sebagai peraih Nobel Sastra, ia mengaku terkejut dan mengatakan Akademi Swedia terlalu berani. Selain Peter, Olga Tokarczuk menerima Hadiah Nobel Sastra 2018 yang tertunda diberikan karena skandal kasus pelecehan seksual.


(tia/doc)

Hide Ads