Dua nama yang dibacakan untuk peraih tahun 2019 dan tahun lalu yang tak diberikan karena kasus skandal pelecehan seksual dan pelanggaran keuangan yang menyebabkan beberapa anggota mengundurkan diri. Jean-Claude Arnault, yang istrinya anggota Akademi Swedia Katarina Frostenson terlibat skandal tersebut.
Ketua komite penghargaan yakin pengumuman kali ini akan menghindari perspektif peraih yang sebagian besar pria dan eurosentris. "Kami berharap kembalinya Nobel Sastra diterima dengan baik oleh komunitas sastra dunia," ungkap Ketua Hadiah Nobel Sastra, Anders Olsson, seperti dikutip detikcom, Selasa (8/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kazuo Ishiguro dan Bob Dylan yang memenangkan penghargaan pada 2017 dan 2016 menuai kontroversi publik. Keduanya menulis dalam bahasa Inggris dan dari 114 nama hanya 14 yang berasal dari perempuan.
"Kami perlu perspektif yang lebih dari Eurosentris tentang sastra dan sekarang kami mencarinya di seluruh dunia. Sebelumnya berorientasi terlalu banyak pada pria, sekarang kami memiliki banyak penulis wanita yang benar-benar hebat," ungkapnya.
Sejumlah nama pun masuk dalam daftar seleksi. Ada penulis 'The Handmaid's Tale' Margaret Atwood, novelis Rusia Lyudmila Ulitskaya, novelis Maryse Conde lewat karya 'Guadeloupean', novelis Hungaria LΓ‘szlΓ³ Krasznahorkai dan penulis Polandia Olga Tokarczuk, serta kandidat abadi Haruki Murakami dan Ngugi wa Thiong'o.
(tia/dar)