Selama 3 hari penyelenggaraan, tim GWRF membuka berbagai kelas atau forum diskusi dengan 45 penulis di dalamnya. Ada beberapa kelas berbayar, sebagian lagi tak dipungut biaya.
"Jujur animo untuk tahun ini sangat luar biasa. Seperti kelas yang dibuka hari Sabtu dan Minggu kami siapkan ada 2800 kursi, sampai saat ini yang mendaftar sudah 2560. Sisanya nanti on the spot," ucap Yosef Adityo, Corporate Secretary Gramedia usai jumpa pers di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu kami ingin lebih banyak mengeksplorasi ide. Sehingga dari sisi penulisnya pun ada yang kami tutup acaranya. Tahun ini mengusung tema 'Diversity', kita coba lebih luas lagi," lanjut Yosef.
Forum dan diskusi yang digelar lebih dalam dan tak hanya menghadirkan penulis fiksi maupun nonfiksi. Tim GWRF juga merambah ke bidang sains hingga filsafat.
"Tahun ini dibuka dengan forum buku sains karya Budiman Sudjatmiko. Kami juga bikin festival film pendek yang terinspirasi dari tiga penulis yakni Sapardi Djoko Damono, Maman Suherman, dan buku kumpulan puisi Rachel Amanda.
Antusias festival film pendek tersebut, lanjut Yosef, tak kalah dengan forum lainnya. Ada 600 orang dengan 310 film pendek yang mengirimkan.
"Kami juga mengadirkan tim Kisah Tanah Jawa yang mengeksplorasi lagi tulisan juga bisa berasal dari hal yang mistik. Hari terakhir ada filsuf Sidhunata dan Ayu & Ditto yang penggemarnya banyak sekali," pungkasnya.
(tia/dar)