Nama Patjar Merah diambil dari salah satu judul buku berjudul 'Patjar Merah Indonesia' yang terbit di tahun 1930-an. Dalam buku tersebut terdapat tokoh bernama Patjar Merah yang cerdik, pintar, dan suka membaca.
Semangat itulah yang diusung tim penyelenggara Patjar Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyebut perayaan ini sebagai On/Offline Literasi Indonesia. Dengan cara online maupun offline, literasi seharusnya tetap tumbuh dan menjadi milik semua. Tidak perlu ada sekat antara pelaku dan penikmat di kedua belah pihak," tulis keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (4/3/2019).
![]() |
Ada sejumlah kreator dan penulis yang bakal memeriahkan Festival Patjar Merah. Di antaranya adalah Ivan Lanin (@ivanlanin), Alexander Thian (@amrazing), Ria Papermoon (@riapapermoon), Trinity (@trinitiytraveler), Windy Ariestanty (@windy_ariestanty), Joko Pinurbo, Adimas Imanuel (@adimasnuel), @jennyjusuf, Max Lane, Syahid Muhammad (@iidmhd), Theoresia Rumthe (@theoresia), Agus Mulyadi (@agusmagelangan), dan lain-lain.
Dibuka mulai 2 Maret, festival kecil literasi dan pasar buku berlangsung di bekas gudang di Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta mulai pukul 09.00-23.00 WIB.