.webp)
Komik menjadi elemen terpenting yang dihadirkan di pameran buku bertaraf internasional yang fokus pada bussiness to bussiness (B2B) tersebut. Hal tersebut diungkapkan Ketua Bidang Acara Komite Nasional Pelaksana market focus country LBF 2019, John H.McGlynn.
"Ke-12 penulis yang terpilih memang harus punya karya yang memiliki unsur sastrawi. Genre komik di Inggris sangat populer dan memang ada permintaan khusus dari pihak sana untuk menghadirkan seorang komikus atau graphic novelis," tutur John H.McGlynn saat berbincang dengan detikHOT di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheila Rooswitha dianggap mampu mewakili 'suara' komik yang terjadi di Indonesia. Komikus yang berkarya terinspirasi dari hal sehari-hari yang terjadi di Jakarta itu, lanjut John, dianggap mampu mempromosikan komik di Indonesia.
 Sheila Rooswitha Lolos Seleksi LBF 2019, Komik Jadi Bagian Terpenting Foto: London Book Fair 2019 (Tia Agnes Astuti/detikHOT) |
"Saya sendiri bukan ahli komik, tapi audiens Inggris sangat familiar dengan komik. Penjualan komik di luar negeri pun sangat tinggi. Sejak perkembangan graphic novel sudah menjadi mainstream beragam usia membaca komik atau genre tersebut," kata John lagi.
Selain itu, Komite Nasional juga merencanakan bakal membuat pameran komik tentang sejarah komik yang terjadi di era 1920-an sampai saat ini. Namun, hal tersebut ditegaskan John tergantung dari venue dan budget untuk alokasi LBF 2019 mendatang.
"Di luar acara yang diadakan untuk 12 penulis, kami harus mencari dana tambahan. Tapi semuanya tergantung venue dan budget di sana ya," pungkasnya.
Penulis yang terpilih di antaranya adalah Agustinus Wibowo, Clara Ng, Dee Lestari, Faisal Oddang, Intan Paramaditha, Laksmi Pamuntjak, Leila S.Chudori, Nirwan Dewanto, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, dan komikus Sheila Rooswitha Putri.
(tia/dar)
