Gaduhnya Pilkada dan Pilpres jadi Tema Makassar Writers Festival 2018

Gaduhnya Pilkada dan Pilpres jadi Tema Makassar Writers Festival 2018

Muhammad Taufiqqurahman - detikHot
Rabu, 02 Mei 2018 09:26 WIB
Foto: (Taufiq/detikcom)
Makassar - Makassar International Writers Festival (MIWF) ke-8 dimulai hari ini. MIWF memilih tema 20 tahun reformasi dan kaitannya dengan pelaksanaan pilkada dan pilpres 2019.

Rencananya acara ini akan digelar mulai 2 - 5 Mei 2018 di Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, dan melibatkan sejumlah kampus di Makassar.

"MIWF tahun ini mengedepankan sejumlah topik penting yang relevan dengan kondisi saat ini, baik di Makassar, Indonesia maupun dalam konteks global soal 20 tahun Reformasi Indonesia, pilkada serentak 2018 dan persiapan menuju Pilpres 2019," kata Direktur dan Funder MIWF Lily Yulianti Farid kepada detikcom, Makassar, Rabu (2/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tema ini diangkat karena ingin membawa masyarakat melihat lagi kegaduhan politik di Indonesia dan masifnya banjir informasi terkait pemilihan umum, termasuk tumbuhnya kerjasama antarkomunitas di dunia untuk merespon berbagai fenomena di masyarakat.

Menurutnya, MIWF tahun ini membuka ruang-ruang diskusi untuk membahas sejauh mana para penulis dan pembicara lainnya menilai dan menyikapi 20 tahun perjalanan reformasi Indonesia,.

"Tahun ini hampir 90 penulis dan pembicara terlibat dalam lebih acara diskusi, pembacaan karya, peluncuran buku, lokakarya dan pelatihan singkat, pentas seni dan pertunjukan," kata Lily.

Pembaca dan masyarakat umum untuk menikmati berbagai kegiatan sastra, literasi, perpustakaan terbuka, film, musik, seni pertunjukan dan taman baca. Sementara acara khusus World Literature akan menghadirkan pembicara dari Jepang, Jerman, Perancis, Singapura, Malaysia Australia, Inggris, Belanda, Amerika, dan Korea Selatan.

Acara ini juga akan mempersembahkan Monolog Cut Nyak Dien oleh Sha Ine Febriyanti dan kehadiran teater anak Australia Polyglot. Ada juga seniman Australia, Alana Hunt yang akan mengikuti program residensi untuk seniman.

Tidak ketinggalan, lanjut Lily adalah kehadiran penulis penulis dan penyair Indonesia Sapardi Djoko Damono, sastrawati Leila S. Chudori, kritikus sastra Melani Budianta, Ronny Agustinus, Duta Buku Nasional Najwa Shihab, pendiri Pustaka Bergerak Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka, aktivis bahasa Indonesia Ivan Lanin dan penulis muda Makassar Faisal Oddang dan Ibe S. Palogai serta enam penulis Indonesia Timur hasil seleksi, yang diundang khusus ke festival tahun ini: Alfian Dippahatang (Makassar), Eko Saputra Poceratu (Ambon), Mohamad Baihaqi (Mataram), Rachmat Hidayat Mustamin (Makassar), Riyana Rizki (Lombok Timur), Wika G. Wulandari (Tidore). (fiq/doc)

Hide Ads