'Dear Tomorrow', Buku Pertama dan Berbahasa Inggris Maudy Ayunda

'Dear Tomorrow', Buku Pertama dan Berbahasa Inggris Maudy Ayunda

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Senin, 30 Apr 2018 17:57 WIB
Maudy Ayunda Foto: Asep Syaifullah
Jakarta - Artis berbakat Maudy Ayunda kali ini muncul dengan karya terbarunya yakni sebuah buku pertama yang berbahasa Inggris. Ia memberi nama buku itu dengan 'Dear Tomorrow'.

"Ini momen yang sangat spesial karena memang ini launching buku pertama aku dan menyenangkan sekali so far responnya. Kemarin waktu preorder dalam 36 jam langsung habis jadi kerasa banget antusiasme maudiers ataupun teman tema yang menunggu buku ini keluar dan hari ini cerita cerita tentang apa isi bukunya kenapa bukunya strukturnya seperti itu dan kenapa kontennya seperti itu," ujar Maudy Ayunda saat ditemui di Le Seminyak, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (30/4).

Sementara itu Maudy mengakui mulai menulis buku sejak dua tahun lalu. Lantas apa saja isi bukunya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Udah mulai dari tahun lalu, sudah ngobrol-ngobrol sama bentang itu udah cukup lama, ditawarkan projek menulis buku juga. Cuma dulu aku masih galau aja kalo mau nulis buku seperti apa, takutnya kalo nanggung dan stengah-stengah konsepnya juga orang nanti nggak bisa menikmati jadi aku benar-benar, 'Entar dulu deh aku pikirin dulu bukunya mau seperti apa.' Sampai akhirnya ada beberapa brainstorming session dan aku semakin jelas bayangannya pengin bikin buku seperti apa dan akhirnya buku ini konsepnya adalah kompilasi cerita-cerita aku, ada autobiografi juga, ada aspek-aspek pemikiran-pemikiran yang kayak essay, quotes, playlist aku, macam," ungkapnya.

Maudy juga menuturkan kenapa berisikan kompilasi cerita. Ia mengungkapkan ingin menjadikan karyanya sebagai sebuah 'time capsule'.

"Karena memang bentuk bukunya adalah pelajaran yang ingin aku ingat untuk ke depannya yang selama ini aku alamin dan pelajarin, semacam time capsule juga. Judulnya 'Dear Tomorrow' karena aku ingin hal yang aku tulis di sini aku ingat terus pelajaran pelajaran hidupnya. Penting ada cerita-cerita karena itu adalah esensi dari kenapa aku mendapat sebuah pelajaran itu karena ada pengalaman penting yang aku rasa pengin share," imbuhnya.


Di sisi lain pengerjaan pembuatan buku barunya Maudy menghabiskan waktu selama 8 bulan sampai naik cetak.

"Lumayan panjang mungkin ada kayak dari benar benar aktif menulisnya sampai printing dan lain-lain ada 6-7 bulan gitu dari awal bikin ide sampai nulis. Printing tuh ada 2 bulan sendiri gitu kan, jadi prosesnya ada lumayan beberapa stagenya," imbuhnya.

Tak lupa alasan memakai bahasa Inggris apa sih penyebabnya?

"Jadi kalau misalnya bahasa Inggris itu tadi sudah aku sempat ceritakan juga. Karena bahasa Inggris ini sesuatu bahasa pengantar yang aku memang paling nyaman pada saat aku di sekolah juga pertama kali aku belajar menulis itu pakai bahasa inggris dan buku ini sangat personal dan aku sempat bilang kalau untuk buku ini sekali ini aja aku pakai bahasa inggris deh. Mungkin nanti yang lain-lainnya pakai bahasa Indonesia dan ditambah lagi karena ini buku motivasi juga aku melihat sekarang banyak anak-anak muda juga yang sudah sangat nyaman juga kan kalau kata-kata motivasi pakai bahasa Inggris. Aku rasa juga masih aman dan bisa diterima," pungkasnya.

[Gambas:Video 20detik]

(fbr/dar)

Hide Ads