"Kita sangat kehilangan Danarto dan saya suka menulis essay, memang saya nggak publikasi, tapi saya suka nulis essay dan pak Danarto itu seorang penulis cerpen yang saya suka baca. Kontemplatif, kemudian sufistik tulisan-tulisannya," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Baca juga: Danarto, Seniman yang Mendahului Zamannya |
"Dan yang menarik ada konteks sosiologi, ada konteks sejarah yang kaya di dalam tulisan dia," lanjutnya.
Diceritakan Anies, dirinya terkejut saat mendengar Danarto mengalami musibah tertabrak motor. Anies mengatakan mengetahui Danarto meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.
![]() |
"Umur di tangan Tuhan. Jadi tadi malam juga saya terkejut. Ketika mendengar kabar kita langsung ke sana dalam perjalanan ternyata beliau sudah wafat mudah-mudahan nanti muncul lebih banyak cerpenis-cerpenis, sastrawan seperti pak Danarto," tutur Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(idn/nu2)