Maya Angelou dan Tiga Puisi yang Menginspirasi Publik

Maya Angelou dan Tiga Puisi yang Menginspirasi Publik

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 04 Apr 2018 10:30 WIB
Maya Angelou dan Tiga Puisi yang Menginspirasi Publik Foto: google doodle
Jakarta - Maya Angelou menjadi ikon puisi di negeri Paman Sam. Karyanya melegenda dan menginspirasi pembaca milenial. Hari ini, puisi 'Still I Rise' karya Angelou dijadikan Google Doodle dan hadir dengan tampilan rekaman suara.

Berikut tiga puisi Maya Angelou yang menginspirasi pembaca dan pecinta sastra:



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Puisi 'Caged Bird' (1983)

Puisi yang ada dalam buku otobiografi pertamanya 'I Know Why the Caged Bird Sings' itu menuai kesuksesan sepanjang sejarah. Karya-karya Maya Angelou setelahnya mendapatkan daya tarik publik. Puisi yang menceritakan tentang tekanan dan penganiayaan terhadap warga kulit hitam di AS itu menggambarkan seperti seekor burung di dalam sangkar.

2. Puisi 'Still I Rise' (1978)

Masih mengangkat isu ras yang terjadi di AS, puisi ini menceritakan tentang orang-orang yang berani bangkit berada di bawah tekanan dan penganiayaan orang kulit putih. Puisi ini yang menjadi perwakilan Google Doodle dan sebelumnya pada 1994 Nelson Mandela pernah membacakannya di hadapan publik umum.

3. Puisi 'On the Pulse of Morning' (2013)

Maya Angelou bukan sembarang sosok penyair di AS. Saat pelantikan Presiden AS John F.Kennedy pada 1961, dia penyair kedua yang membacakan puisinya. Di tahun yang sama, dia mendapatkan Grammy Award kategori 'Best Spoken Word'. Di tahun 1993 saat pelantikan Presiden AS Bill Clinton, dia membacakan puisi 'On the Pulse of Morning'.

[Gambas:Video 20detik]

(tia/tia)

Hide Ads