.webp)
Ke-10 sampul terbaik itu dipilih oleh Buzzfeed beberapa waktu lalu. Sampulnya juga dipajang di perpustakaan Inggris berdampingan dengan karya-karya ilustrator internasional lainnya.
Di sela-sela 'Harry Potter Book Night', Nic mengatakan dia tidak tahu menahu mengenai pilihan 10 sampul terbaik di dunia. "Saya nggak tahu itu, justru baru denger tadi," seloroh Nic kepada awak media di Kinokuniya Bookstore Plaza Senayan, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sampul buku Harry Potter pertama, dia memasukkan unsur kelokalan yang menjadi pembeda dari sampul lainnya. Berciri khas ramai dan terdapat warna coklat yang menjurus ke batik, akhirnya cover Nic lolos seleksi oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
"Saya juga riset-riset ternyata belum ada cover yang menonjolkan versi beasts atau binatang-binatang. Dari setiap buku saya mencari ada beasts apa saja yang paling menonjol," tutur Nic.
Di buku pertama dan kedua, persetujuan sampul tak hanya harus didapatkan dari pihak GPU saja. Namun, baik Nic dan Editor Fiksi GPU, Dini Pandia, juga harus didapatkan dari agen sastra J.K Rowling dan pihak Bloomsbury Inggris.
"Nggak sembarangan mereka approval. Selama hampir tiga bulan penyiapan, ditanya kenapa pakai warna ini kenapa ini font seperti ini, itu ditanya dengan detil dan harus ada alasannya. Edisi pertama dan kedua yang terbilang susah approvalnya, baru di edisi berikutnya cuma sampai satu minggu approval," lanjut Dini.
 Ilustrator Buku Harry Potter Edisi Indonesia Kaget Sampulnya 10 Terbaik di Dunia Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
Keputusan menggandeng Nic sebagai ilustrator pun tak sembarangan. Sebelumnya GPU sudah pernah bekerja sama dalam beberapa proyek buku dengan lulusan jurusan Animasi di LASALLE College of Arts Singapura tersebut.
Saat ini, buku edisi pertama sampai ketiga tengah dalam cetakan kedua . Sedangkan edisi keempat sampai ketujuh dicetak masing-masing empat ribu eksemplar.
