"Mata di Tanah Melus terinspirasi dari perjalanan saya dan anak saya ke Belu, Nusantara Tenggara Timur," ujarnya ketika mengobrol via surel dengan detikHOT, belum lama ini.
Perempuan yang saat ini tengah melakukan residensi di Singapura itu menceritakan novelnya merupakan kisah petualangan anak yang dicampurkan dengan gaya realisme. "Ditambah khas karya-karya saya dengan fantasi."
Novel 'Mata di Tanah Melus' mengisahkan tentang petualangan Matara, seorang gadis berusia 12 tahun yang mengelana di negeri antah-berantah.
"Mata di Tanah Melus akan menjadi buku pertama dari serial novel anak yang akan saya tulis. Sepanjang 2018 rencananya saya akan menerbitkan kisah-kisah petualangan Mata selanjutnya," lanjut Okky.
Sebelumnya novel-novel Okky kerap menyampaikan pesan sosial maupun kritik terhadap kondisi yang terjadi saat ini. 'Mata di Tanah Melus' terbilang berbeda karena bisa dibaca oleh anak-anak. Dalam menggarapnya pun Okky punya taktik tersendiri.
Menurutnya, ketika menuliskan sebuah cerita dia harus melihat segala peristiwa dari kacamata anak-anak khususnya tokoh di dalam novel yang berusia 12 tahun. Kedua, dia berusaha untuk memperluas batas antara kreativitas dan imajinasi.
"Saya harus terus menjajaki kemungkinan kemungkinan baru dalam semesta kisah yang saya tulis, yang selama ini tak pernah ada dalam pikiran saya," pungkasnya.