Lewat buku kumpulan puisi pertamanya, Cyntha merangkum berbagai pengalaman transformasi dari seorang perempuan menjadi ibu. Buku puisi pertamanya itu pula yang makin mengukuhkan kiprahnya sebagai penyair serta penulis bagi buku kumpulan cerpen 'Manifesto Flora'.
Perempuan yang pernah kuliah Media Studies di Amerika Serikat itu menceritakan menjadi seorang ibu merupakan kata kunci bagi 62 puisi yang ditulisnya selama tiga bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Merayakan Hari Ibu dengan Buku |
"Puisi-puisi saya memang berangkat dari pencarian atas identitas saya sebagai perempuan sebelum dan sesudah menjadi ibu, dan jawabannya nggak ketemu-ketemu," ujar ibu satu orang anak itu, ketika mengobrol dengan detikHOT.
Perjalanan menjadi ibu seperti terangkum dalam puisi 'Dua Aku'. Ketika kau keluar dari tubuhku/ ada makhluk lain yang masuk menggantikanmu/ aku, yang tak pernah orang kenal apalagi kau/ aku, yang tak pernah aku kenal tapi menjadi aku karena kau.
Ada juga puisi yang berbunyi, "Aku anak perempuan ibuku/ aku akan menjadi ibu anak perempuanku."
Cyntha Hariadi bukan sembarang penulis. Tema yang diangkatnya diakui tim dewan juri Sayembara Manuskrip Buku Puisi DKJ Mikael Johani jarang disuarakan. Puisi yang personal itu dapat diolah menjadi karya yang berharga.
(tia/nu2)