Penerbit Simon & Schuster mengatakan penjualan memoar meliputi 167 ribu versi hardcover serta e-book. Menurut data NPD BookScan, buku 'What Happened' menjadi karya non-fiksi yang berkualitas dalam lima tahun belakangan.
Rilis pada 12 September, seperti dilansir dari detikHOT Jumat (22/9/2017), berada di urutan daftar buku terlaris versi Sunday Times. Pengumuman tentang buku memoar Hillary Clinton baru saja diumumkannya pada Juli lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses penulisannya sangat sulit. Memoarnya cerita tentang kekalahan saya melawan Donald Trump," kata Hillary Clinton.
Presiden dan chief executive Simon & Schuster Carolyn Reidy mengatakan pembaca pastinya akan senang dengan perspektif dari Hillary Clinton.
"Tahun 2016 menjadi peristiwa bersejarah bagi Amerika Serikat. Dan 'What Happened' memuaskan pertanyaan publik apa yang terjadi saat itu," tutur dia.
'What Happened' merupakan buku memoar ketiga Hillary Clinton. Sebelumnyanya dia pernah menulis 'Living History' (2003) dan 'Hard Choices' (2014). Dia juga pernah menulis buku tentang masyarakat yang berjudul 'It Takes a Village'.











































