"Sebenarnya itu membuktikan, sastra bukan hanya huruf-huruf yang berjajar di halaman tapi bisa jadi apapun," kata Sapardi dalam sebuah diskusi di acara '77 Tahun Sapardi Djoko Damono' yang diadakan di Bentang Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (22/3/2017).
Tidak hanya setuju, Sapardi juga memberikan kebebasan kepada pembuat film untuk berkarya. Termasuk jika nantinya hasil filmnya akan berbeda dengan novelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film tersebut akan diproduseri oleh mahasiswa dari Sapardi Djoko Damono sendiri, Avicenna. Tina Talisa pun akan ikut terlibat sebagai produser eksekutif dalam film tersebut.
"Ketika saya tanya, 'Pak Sapardi, yang main Sarwono siapa?', beliau jawab, 'Cari yang paling sontoloyo.' Beliau membebaskan saya untuk mengadaptasi novelnya," ujar pria yang akrab disapa Avis tersebut.
Penggarapan film ini juga akan melibatkan Titien Wattimena dan Hestu Saputra.
"Mudah-mudahan bisa disaksikan bersama pada 2017 ini. Insya Allah Mei kami akan terbang ke Jepang untuk menatap sakura bersama," ujar Avis. (srs/doc)











































