Para pembaca setia karya-karya Esti harus menunggu novel tersebut selama enam tahun lamanya. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Editor Senior bidang Fiksi Remaja Gramedia Pustaka Utama (GPU) Novera Kresnawati mengatakan, Jingga Series yang menceritakan tentang si kembar Ari dan Ata bersama Tari serta Angga di SMA Airlangga ini memang digemari dan meledak sejak dua buku sebelumnya.
"Kalau ditanya tentang apa yang membuat mereka begitu menyukai karya-karya Esti Kinasih, para pembaca novel teenlit akan menjawab bahwa novel Kak Esti bikin mereka nggak mau berhenti membaca kalau belum tamat, ceritanya 'gue banget', seru, tapi juga manis. Bahasanya asyik, blak-blakan khas remaja, dan nggak sok menggurui," ujar Novera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua novel sebelumnya 'Jingga dan Senja' tercatat berhasil terjual lebih dari 70.000 eksemplar. Serta seri kedua 'Jingga dalam Elegi' menembus angka penjualan 60.000 eksemplar. Keduanya pun dicetak ulang sebanyak sebelas kali.
Menurut Novera, nama Esti Kinasih memang telah menjadi jaminan novel teenlit Indonesia yang bermutu. "Fairish laris luar biasa, novel-novel lainnya juga best-seller dan masih dicetak ulang sampai saat ini. Terbitnya Jingga untuk Matahari kembali menjadi tanda kekuatan teenlit Gramedia Pustaka Utama, sekaligus menjadi suatu kebanggaan karena minat baca remaja Indonesia tak pernah surut," tambah Novera.
'Jingga Untuk Matahari' merupakan novel ketujuh Esti setelah 'Fairish' (2004), 'CEWEK!!!' (2005), 'STILL…' (2006), 'Dia, Tanpa Aku' (2008), 'Jingga dan Senja' (2010), dan 'Jingga dalam Elegi' (2011). Di acara peluncuran usa mendatang, novelnya dirilis secara terbatas hanya sebanyak 500 eksemplar. Baru pada 16 Januari 2017, novel tersebut akan tersedia di toko buku. Jika tak datang saat perilisan, para pembaca juga bisa membeli lewat pre-order di empat toko buku online hingga akhir Desember mendatang.
(tia/mmu)