Dari Frankfurt Book Fair, Seno Gumira Lempar Ide Nyeleneh Soal Pembajakan Buku

Dari Frankfurt Book Fair, Seno Gumira Lempar Ide Nyeleneh Soal Pembajakan Buku

Andi Saputra - detikHot
Rabu, 19 Okt 2016 18:57 WIB
Foto: Andi Saputra/detikHOT
Jakarta - Pameran dagang buku Frankfurt Book Fair (FBF) 2016 menjadi ajang jual beli hak cipta terbesar antarnegara di dunia. Tapi, sastrawan Seno Gumira Ajidarma (SGA) memiliki cara pandang sebaliknya.

"Buku, makin banyak dibaca makin bagus," kata Seno usai diskusi di stand Indonesia di Hall 4, Rabu (19/10/2016).

Hadir dalam diskusi itu David Van Reybrouck dan dimoderatori oleh Alexandra Koch. Ketiganya membedah buku SGA berjudul 'Saksi Mata' yang menceritakan peristiwa Timor Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya, dalam rangka menjaga ketertinggalan, semakin banyak orang baca buku, makin baik," sambung SGA.

Menurutnya, Indonesia dan dunia ketiga harus kritis dalam membaca kebijakan dunia di bidang buku.

"Yang penting kecerdasan naik dulu. Orang makin susah harus makin banyak akal. Secara hukum, pembajakan salah. Tapi secara politik jadi benar," cetus SGA.

"Kalau kita nurut kata dunia, kita bodoh semua," sambung Rektor IKJ itu.

Dengan konsepnya yang barangkali terkesan nyeleneh itu, maka SGA pun cuek jika bukunya dibajak dan dikopi secara ilegal. Termasuk bila hal itu terjadi di kelasnya di IKJ.

(asp/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads