Pameran yang sudah memasuki usia yang ke-36 ini bukanlah eksibisi buku biasa. Selama tiga tahun belakangan Indonesia sudah bertransformasi dengan label internasional. Arab Saudi dan Korea Selatan menjadi tamu kehormatan di ajang IIBF sebelumnya, dan tahun ini giliran Malaysia. Kekuatan dunia literasi dan buku di Malaysia sangat kuat dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Agenda tahunan bagi pecinta literasi ini tak hanya mempromosikan buku-buku Tanah Air, tapi juga menjembatani transaksi antar penerbit Indonesia dengan penerbit asing sehingga dapat meningkatkan ekspor hak cipta buku-buku Indonesia. Bukan hanya menyajikan segudang agenda business to customer (B2C), atau business to business (B2B).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua IKAPI Rosidayati Rozalina menargetkan sekitar 60 ribu pengunjung bakal hadir di IIBF. Selain itu, Kemendikbud juga menghadirkan Galeri Mahakarya Literasi dan Budaya Indonesia untuk mempromosikan kekayaan khazanah seni budaya dan literasi Indonesia. Tak hanya itu saja, selama lima hari penyelenggaraan berbagai diskusi buku, seminar, dan acara lainnya akan memeriahkan gelaran IIBF.
Tertarik mengunjungi IIBF 2016? (tia/mmu)











































