Di BIBF 2016, Indonesia Unjuk Gigi ke Pembaca Tiongkok

Laporan dari Beijing

Di BIBF 2016, Indonesia Unjuk Gigi ke Pembaca Tiongkok

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 25 Agu 2016 08:34 WIB
Foto: agnes/detikhot
Beijing - Indonesia pertama kalinya hadir di ajang Beijing International Book Fair (BIBF) 2016 di distrik Shunyi, Beijing. Masih menggunakan tema '17.000 Islands of Imagination', kali ini Indonesia memperluas segmentasi pembaca sekaligus pasarnya ke rakyat Tiongkok.

"Kami ingin ekspansi ke masyarakat Tiongkok dan memperkenalkan diri apa itu Indonesia, bagaimana buku-buku yang diterbitkan Indonesia, bahwa penulis dan ilustrator kami juga bagus-bagus, lho," ucap Ketua Komite Nasional Laura Prinsloo ketika berbincang di Balai Agung Rakyat di kawasan Tiananmen Square, Beijing.

Di edisi perdananya, Laura pun mengakui tidak terlalu berharap rights atau hak cipta buku terbitan Indonesia akan terjual. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sama aja kayak London Book Fair, kita sudah hadir dua kali. Yang pertama, nggak ada yang terjual karena masih tahap perkenalan. Mereka masih meraba-raba apa sih Indonesia, bukunya seperti apa sih, tapi pas yang kedua kalinya berbeda. Banyak orang yang sudah mulai tahu dan rights ada yang terjual," katanya.

Terlebih lagi Indonesia baru saja menjadi tamu kehormatan di ajang pameran buku tertua dan terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair 2015. Pastinya banyak mata dunia yang sudah memperhatikan dunia literasi Tanah Air.

Kehadiran Indonesia di BIBF 2016 pun atas ajakan dari Perbadanan Kota Buku Malaysia yang sudah hadir beberapa kali di BIBF. Dia mengajukan nama-nama eksibitor dari ASEAN. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina.

Seperti apa kiprah Indonesia di BIBF 2016? Simak artikel berikutnya! (tia/doc)

Hide Ads