"Padahal jumlah penerbit yang dibawa kali ini lebih sedikit dari tahun lalu. Tahun ini hanya membawa 10 penerbit dan 1 agensi," kata Ketua Komite Buku Nasional (KBN) Laura Prinsloo di sela-sela acara FBF 2016 di Frankfurt Book Fair 2016, Jerman, Minggu (23/10/2016).
Di mana tahun lalu Indonesia membawa 30 penerbit dengan posisi sebagai Guest of Honour. Adapun tahun ini Indonesia hanya hadir sebagai peserta biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap, tahun depan kita juga bisa ikut dalam hall desain grafis," ucap Laura.
Sebab di ajang FBF ini juga digelar berbagai pameran terkait penerbitan, termasuk grafis, kalender, buku memasak hingga alat digital e-book. Saat ini desain grafis dari Indonesia masih bergabung dengan stand Indonesia sehingga kurang maksimal terpublikasi.
"Ajang seperti ini mengenalkan Indonesia ke luar di pentas dunia," ucap Laura.
Jumlah judul atau seri yang diminati penerbit luar negeri secara serius dengan meminta PDF-nya sebanyak 82 judul dan 15 seri. Jumlah itu akan bertambah di luar FBF karena puluhan penerbit asing sudah menjalin komunikasi dengan penerbit dalam negeri.
"Negara-negara yang membeli dan serius mempertimbangkan untuk membeli yaitu penerbit dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Tiongkok, India, Pakistan, Libanon, Nepal, Malaysia, Australia. Terima kasih," ujar Direktur Borobodur Agensi, Nung Atasana.
FBF merupakan pameran dagang di bidang penerbitan buku terbesar di dunia. Usia FBF ini mulai digelar sejak ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Kini pameran itu dihadiri ratusan penerbit dari 100 an negara hadir, dari Jepang, Korea, Argentina, Kolombia, Bolivia dan tentu saja negara di seluruh daratan Eropa.
(asp/tia)