.webp)
Usai terbebas dari semua tuduhan kasus narkoba yang menderanya, G-Dragon berniat membantu para anak muda di Korea Selatan yang terjerat obat-obatan. Demi melancarkan niatnya itu, G-Dragon mendirikan sebuah yayasan sosial bernama JUSPEACE Foundation.
Manajemen Galaxy Corporation yang kini menaungi G-Dragon menjelaskan, yayasan ini didirikan dengan misi utama membantu proses rehabilitasi para pecandu narkoba. Penyanyi bernama asli Kwon Ji Yong itu sendiri mendonasikan 300 juta Won (sekitar Rp 3,5 miliar) sebagai awal berdirinya yayasan ini.
Nama JUSPEACE merupakan gabungan dari 'justice' (keadilan) dan 'peace' (kedamaian). Slogan yayasan ini dituliskan G-Dragon dalam surat yang ditulisnya belum lama ini yaitu 'Guard the Peace & Love of Justice' (penjaga kedamaian dan keadilan cinta).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
G-Dragon mendonasikan uang pribadinya untuk JUSPEACE Foundation atas nama VIP (sebutan buat fans BIGBANG). Dia berharap yayasan ini nantinya bisa membantu para remaja yang terjebak dalam pusaran narkoba namun kurangnya fasilitas untuk rehabilitasi.
"Yayasan ini didirikan atas kemauan keras dari Kwon Ji Yong dalam menciptakan masyarakat yang bebas dari prasangka lewat musik dan aktivitasnya. Proyek pertama yayasan ini adalah untuk mengurangi penyalahgunaan obat-obatan dan membantu anak-anak muda dalam mendapatkan rehabilitasi," kata manajemen Galaxy Corporation dalam pernyataan mereka.
Dalam surat pribadinya beberapa waktu lalu, G-Dragon juga mengutarakan niatnya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat soal bahaya narkoba lewat berbagai kampanye yang akan dilakukan JUSPEACE Foundation. Di saat yang sama, dia juga ingin menyuarakan soal prasangka dari masyarakat soal korban narkoba.
Lewat JUSPEACE Foundation, G-Dragon ingin memberikan dukungan buat mereka yang jadi korban prasangka masyarakat, mencari solusi atas masalah-masalah sosial terkait narkoba, serta mengkampanyekan agar semua orang dalam masyarakat diperlakukan sama.
JUSPEACE Foundation menggaet para ahli di bidang kesehatan, kewenangan publik dan administrasi, kesejahteraan sosial, serta ahli budaya untuk bergabung dalam komite mereka.
