Nama Lisa dan BLACKPINK memang selalu jadi perbincangan. Segala hal tentang mereka akan menimbulkan keriuhan di media sosial. Belum lama, publik di Thailand bikin stok inhaler habis di berbagai tempat gegara Lisa BLACKPINK ternyata menggunakan produk yang sama. Tapi kali ini, Lisa datang dengan sebuah kabar kontroversial.
Di tengah isu pacarannya dengan Frédéric Arnault yang juga lagi ramai, penampilan Lisa BLACKPINK di kelab kabaret Crazy Horse adalah yang paling menimbulkan perdebatan. Ada fans yang kecewa, ada fans yang memberi dukungan.
1. Crazy Horse dan citra penari telanjang
Crazy Horse merupakan sebuah venue kabaret di Paris yang identik dengan penari telanjang. Tempat ini sangat populer karena pernah menjadi venue penampilan Beyoncé hingga Pamela Anderson. Lisa BLACKPINK setuju untuk tampil di sini dan tiket penampilannya pun laku terjual.
"Datang dan lihat Lisa berubah menjadi 'Crazy Girl', tampil di lokasi original Crazy Horse di Paris," tulis situs resmi Crazy Horse.
Terlepas dari citranya sebagai lokasi penari telanjang, Crazy Horse juga merupakan tempat populer para penari untuk berkesenian. Balerina terlatih tampil di sini, salah satu penampilan kabaret paling kreatif di dunia juga bisa disaksikan di sini. Selain itu, Crazy Horse juga kerap bekerja sama dengan koreografer, fotografer, dan desainer kenamaan dunia.
Ada banyak alasan kenapa Lisa setuju buat tampil di sini. Namun manajemen YG Entertainment yang menaungi BLACKPINK hingga kini belum mengeluarkan pernyataan.
2. Kritikan buat Lisa
Sebagian fans Lisa kecewa atas keputusan sang idola karena menurut mereka banyak dari penggemar masih di bawah umur. Kritikan yang berujung jadi ujaran kebencian juga semakin menjadi-jadi sampai menyebut Lisa sebagai sosok yang mengkapitalisasi segalanya termasuk tubuh.
"Perempuan memang perlu memperjuangkan hak mereka, tapi bukan hak untuk tampil di kelab seperti itu," tulis seorang netizen Tiongkok.
"Ketika aku melihat beritanya aku kecewa. Banyak sekali fans Lisa masih di bawah umur. Apa yang akan mereka pikirkan ketika melihat Lisa tampil di sana?" tulis yang lain.
Tapi selain kritikan, Lisa juga banjir dukungan. Tidak semua orang menentang keputusannya buat tampil di Crazy Horse. Kebanyakan dukungan ini datang dari fans luar Tiongkok yang menyebut bahwa apa yang dilakukan Lisa merupakan bukti bahwa dia sedang mencoba untuk mendobrak batasan-batasan.
"Lisa sedang mencoba untuk membantu perempuan mengambil keputusan, keluar dari stigma pandangan pria, dan punya otonomi terhadap diri sendiri. Ini adalah keputusan yang sangat berani," bunyi dukungan buat Lisa.
3. Kata pakar soal kontroversi Lisa BLACKPINK
Setelah pengumuman penampilannya di Crazy Horse keluar, fans Lisa BLACKPINK di Tiongkok memberikan kritikan. Tidak sedikit yang menyayangkan keputusan Lisa untuk tapi di Crazy Horse. Berbagai alasan diuraikan oleh penggemar, mulai dari ketidaknyamanan pribadi melihat sang idola tampil di tempat dengan citra penari telanjang, hingga permasalahan budaya dan sejarah.
Tiket untuk penampilan Lisa di Crazy Horse sudah sold out. Tidak ada rencana pembatalan sama sekali. Fans pun semakin meradang mengeluarkan uneg-uneg mereka di media sosial hingga trending topic. Popularitas Lisa di Tiongkok menjadikan penolakan terhadap penampilan di Crazy Horse jadi semakin terasa.
Dari sudut pandang fans Tiongkok, seolah haram hukumnya buat seorang idola seperti Lisa tampil di Crazy Horse, mengingat kelab striptis juga dilarang di Tiongkok. Selain itu, penolakan dari fans Tiongkok juga melebar ke masalah sejarah pekerja seks perempuan di masa lalu.
"Lisa setuju tampil di Crazy Horse membuat dia terkesan seperti sosok yang senang menampilkan tubuhnya demi reputasi," kata Fan Yang, peneliti dari Universitas Melbourne dikutip dari ABC Australia.
"Selain itu, penampilan Lisa ini juga bisa dikaitkan dengan sejarah panjang kriminalisasi pekerja seks di Tiongkok, yang masih dilihat sebagai hal memalukan. Tentu saja ada perbedaan besar antara penari striptis dan kabaret, tapi perbedaan itu tidak ada di media sosial Tiongkok," tutup Fan Yang.
(aay/dar)