"Kita diberi banyak informasi tentang tempat dan landmark yang bagus untuk syuting. Apalagi ini film Indonesia pertama syuting di San Fransisco. Wisma dan rumah WNI diperbolehkan sebagai lokasi syuting dan berbagai fasilitas lainnya" ujar Ody Mulya Hidayat selaku produser film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Selain di San Fransisco, 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' juga mendapatkan dukungan dari Konjen di New York yang diwakili oleh konsuler bagian Ekonomi dan Budaya, Winanto Adi. Menurut Winanto, banyak film Indonesia yang syuting di Amerika, tapi mereka selaku perwakilan negara di sana kadang tidak tahu-menahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Bulan Terbelah di Langit Amerika' diangkat dari novel best seller berjudul sama yang menceritakan perjalanan Hanum dan Rangga menguak misteri tragedi 911 di New York. Keduanya mendapatkan tugas menjawab artikel 'Would the World be better without Islam?'.
Bulan Terbelah adalah metafora manusia yang terbelah dan terkotak-kotak setelah kejadian 911. Film ini terinspirasi dari peristiwa nyata dari para keluarga korban tragedi di WTC. Simak teaser trailer filmnya yang rencananya rilis akhir tahun!
(ich/ich)