Shooting di Amerika, Abimana Kangen Rumah

Jakarta -

Abimana Aryasatya akan berperan sebagai tokoh Rangga di film terbarunya 'Bulan Terbelah di Langit Amerika'. Abimana pun harus terpisah dari keluarganya selama beberapa waktu selama pengambilan gambar di AS.

Rangga diceritakan sebagai mahasiswa scholar yang sedang mengejar gelar Ph.D. di Wina, Austria. Dalam melaksanakan studinya, ia harus melakukan sebuah wawancara dengan narasumber di New York, Amerika.

Bertepatan dengan pelaksanaan pengerjaan tugas, istri Rangga, Hanum (Acha Septriasa), harus menulis artikel mengenai tragedi 9/11 di kota yang sama pula, yaitu New York. Di situlah perjalanan Rangga dan Hanum dimulai, termasuk dalam menguak sejarah islam di negeri Paman Sam.

Bermain peran sebagai Rangga, bagi Abimana, adalah sebuah kebanggan tersendiri. Ia mengaku senang atas kepercayaan Maxima Pictures untuk kembali memberinya peran yang sama setelah sukses menjadikan '99 Cahaya di Langit Eropa' sebagai salah satu film box office tanah air. Ditambah lagi, ia akan melakukan shooting di luar negeri.

Menyinggung soal keluarga, Abimana mengaku tantangan terberat dalam produksi dari film ini adalah meninggalkan rumah selama satu bulan. Suami Nadya Ayu ini selalu kangen rumah ketika harus shooting di luar negeri, apalagi dalam waktu yang lama.

Mirip dengan sosok Rangga yang menomorsatukan keluarga, Abimana selalu mengkonsultasikan tawaran perannya pada keluarga. “Sebetulnya semua peran yang saya ambil selalu saya bicarakan dengan keluarga. Tapi udah pasti istri dan anak-anak saya nggak akan setuju kalau peran-perannya terlalu nyeleneh,” ungkapnya.

Baca Juga: 'Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar' Dapat Penghargaan AFI 2015

Hal ini karena kepercayaan Abimana bahwa pekerjaan dia akan selalu memiliki impact sosial kepada keluarganya sehingga semua tawaran harus dipikirkan secara matang. Ayah empat anak ini mengaku akan sangat kangen dengan anak-anaknya saat harus shooting di Amerika.

“Saya tipe orang yang kalo skype atau telepon setiap hari pasti bawaannya pengen pulang terus hari itu juga. Jadi biasanya dijadwal 2-3 hari sekali pasti kontak sama mereka,” katanya.

Kontak setiap hari dengan keluarga justru tak menyelesaikan masalah bagi Abimana karena membuatnya tidak bisa fokus pada pekerjaan. “Meninggalkan anak-anak sih nggak ada tipsnya. Yang penting harus cepetan diselesaiin dan cepetan pulang ke rumah,” ujarnya.

(ich/ron)