Di balik gemerlap K-Pop, banyak remaja dengan minat menari yang terbentur biaya. Dari situlah, lahir StreetStage Dance Club.
Komunitas tari ini diinisiasi siswi SMA kelas 12 Jakarta Intercultural School bernama Kay Satria Hartono. Ia ingin memberi kesempatan anak-anak dan remaja dari keluarga kurang mampu agar bisa menyalurkan bakat mereka di panggung tari.
"Awalnya aku ngebangun komunitas dance bernama StreetStage yang merupakan wadah kepedulian untuk memberikan pelatihan menari, khususnya untuk anak-anak yang tidak mempunyai biaya, fasilitas, atau dukungan keluarga," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/9/2025).
Meski masih belia, Kay merancang program serius. Ia mencari talent dari Yayasan Pondok Kasih Mandiri dan Yayasan Amal Mulia.
Dari kedua panti asuhan itu kemudian terbentuklah tim Nonaspark (SMA) dan KidzKrew (anak-anak SD dan SMP).
"Anak-anak ini ternyata juga punya komitmen dan talenta yang luar biasa untuk dikembangkan," tuturnya.
Nonaspark berhasil debut di DOSS Mega Store pada awal Agustus. Lalu bersama KidzKrew tampil di Merdeka-Kids Dance Party Aeon Mall Tanjung Barat.
Puncaknya, keduanya berhasil memukau penonton dan juri dalam Gigi Art of Dance Studio, pada 14 September lalu.
"Karena aku melihat banyak banget anak muda berminat di bidang dance tapi mereka tidak tahu bagaimana mengembangkan dan menyalurkannya," kata Kay.
Dalam sesi latihan, Kay Satria Hartono tak hanya fokus dengan koreografi. Anak didiknya juga diajarkan teknik pernapasan hingga budaya hip hop dan K-Pop.
Hal itu diakui Kay demi mengajarkan dance yang bukan soal K-Pop, tapi juga karakter dan kepercayaan diri.
"StreetStage ingin terus memberikan kesempatan bagi siapa saja yang memang mau berkembang melalui dance, karena mereka pasti bisa. The stage is yours sesuai motto dari StreetStage," tutupnya.
Simak Video "Video: Selamat ATINY Indonesia, Akhirnya ATEEZ Bakal Konser di Jakarta!"
(mau/wes)