Mengenal Aliran Kubisme dalam Seni, Sejarah, dan Ciri Lukisannya

Mengenal Aliran Kubisme dalam Seni, Sejarah, dan Ciri Lukisannya

Kholida Qothrunnada - detikHot
Minggu, 15 Okt 2023 09:15 WIB
Ilustrasi wanita melukis
Foto: Getty Images/iStockphoto/Koh Sze Kiat
Jakarta -

Kubisme adalah gerakan seni yang populer pada abad ke-20. Aliran kubisme termasuk ke dalam gaya seni rupa modern yang terfragmentasi.

Para pelukis kubisme menolak strategi seni tradisional, seperti seni pemendekan, pemodelan, dan perspektif. Pelajari lebih lanjut tentang aliran kubisme dalam seni berikut ini.

Apa Itu Aliran Kubisme?

Dilansir laman Studio Binder, kubisme adalah gaya seni yang ditentukan oleh metode revolusionernya, dalam menggambarkan realitas tiga dimensi melalui bentuk geometris pada kanvas dua dimensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan seni rupa kubisme muncul sekitar tahun 1907 atau 1908 di Paris. Aliran kubisme pertama kali dikembangkan dan dipelopori oleh seniman seperti Pablo Picasso dan Georges Braqu antara tahun 1907 dan 1914 di Paris.

Dalam membuat seninya, pelukis kubisme tidak terikat untuk menyalin bentuk, tekstur, warna, maupun ruang. Sebaliknya, mereka justru menghadirkan realitas baru lukisan dengan menggambarkan objek-objek yang terfragmentasi secara radikal.

ADVERTISEMENT

Seniman kubisme menggambarkan suatu subjek dengan memanfaatkan bentuk serta bentuk geometris dari berbagai sudut pandang subjek.

Dikutip dari laman Ensiklopedia Britannica, aliran kubisme menolak teknik tradisional perspektif, pemendekan, pemodelan, chiaroscuro, dan menyangkal teori lama yang menganggap bahwa seni harus meniru alam.

Pasalnya, salam praktik, bentuk, dan observasi, seni kubisme merupakan sarana untuk menemukan esensi sejati suatu subjek, bukan perspektif tingkat permukaan.

Asal Usul Kubisme

Pencipta istilah kubisme adalah Louis Vauxcelles, seorang kritikus seni pada abad ke-20. Penamaan kubisme lahir dari pernyataan yang dilontarkan Louis.

Saat itu, Louis mengejek karya Georges Braque bernama The House at L'Estaque (1908) , yang terdiri dari bentuk kubus.

Lukisan kubisme The House at L'Estaque karya Georges Braque.Lukisan kubisme The House at L'Estaque karya Georges Braque. Foto: Paul Cezanne/Wikimedia Commons

Dalam lukisan Braque, terlihat ada volume rumah, bentuk pepohonan yang silindris, dan skema warna cokelat dan hijau. Lukisan tersbeut mengingatkan pada Lanskap Paul CΓ©zanne , yang sangat menginspirasi penganut kubisme pada tahap pertama perkembangannya *sampai tahun 1909).

Meskipun istilah kubisme seharusnya digunakan sebagai kritik negatif, namun pada tahun 1911 "Kubisme" justru menjadi istilah populer yang digunakan oleh masyarakat khususnya dalam menggambarkan gaya artistik revolusioner.

Ciri-ciri Lukisan Aliran Kubisme

Dikutip dari laman Artlex, ciri penting lukisan aliran kubisme adalah penerapan berbagai perspektif, penggunaan bentuk geometris, palet warna monokromatik, serta bidang gambar yang rata.

Berikut penjelasan dari ciri-ciri lukisan kubisme:

1. Menggunakan Berbagai Perspektif

Kubisme bermaksud untuk menggambarkan keseluruhan struktur benda serta orang dalam lukisannya. Hal ini dilakukan tanpa menggunakan teknik seperti perspektif atau arsiran bertingkat supaya terlihat realistis.

Pelukis kubisme ingin menunjukkan subjeknya, sebagaimana adanya daripada harus menciptakan ilusi tentang suatu objek.

2. Palet Warna Monokromatik

Biasanya, lukisan kubisme tidak menggunakan warna-warna yang cerah. Para pelukis kubisme awal lebih menyukai warna abu-abu atau hitam, dibandingkan warna-warna berani seperti merah muda, biru ataupun hijau.

Skema warna yang disederhanakan itu menciptakan sebuah penekanan, yang lebih besar pada struktur serta bentuk subjek.

3. Bentuk Geometris

Seni lukis aliran kubisme.Seni lukis aliran kubisme. Foto: Juan Gris/WIkimedia Commons

Kubus atau bentuk geometris lainnya seperti kerucut, bola, dan silinder sering dipakai dan terlihat pada lukisan kubisme.

Para penganut kubisme merasa bahwa mereka bisa menggambarkan bentuk subjek secara lebih akurat, melalui bentuk geometris untuk mewakili berbagai sisi dan sudutnya.

4. Bidang Gambar Rata

Lukisan kubisme.Lukisan kubisme. Foto: David S. Soriano/WIkimedia Commons

Di sini, bidang gambar yang dimaksud adalah permukaan kanvas. Kubisme menolak ilusi, pasalnya mereka memiliki paham bahwa semua elemen subjek harus terlihat pada bidang gambar lukisan

Bentuk kubisme yang beraneka ragam serta multidimensi, ternyata secara langsung mempengaruhi banyak seniman abad ke-20 dan gerakan seni modern lainnya seperti Suprematisme, Dadaisme, Surealisme, Futurisme, Konstruktivisme, hingga De Stijl.

Itu tadi informasi mengenai kubisme, suatu gerakan seni rupa yang lahir di Paris. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers, terutama dalam dunia seni, ya.




(khq/inf)

Hide Ads