Marcella Zalianty Ngaku Riset 2 Tahun Demi Jalasena Laksamana Malahayati

Pementasan teater Jalasena Laksamana Malahayati segera digelar pada 9 September 2023 di Graha Bhakti Budaya, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM). Lebih dari 67 orang dalam adegan perang dipadukan bela diri dan tari tampil meramaikannya.

Aksi panggung pertunjukan teaterikal ini akan mengangkat kisah heroik perjuangan laksamana perempuan pertama di dunia yang bernama Malahayati. Berlatarkan setting Aceh tempo dulu termasuk menghadirkan kejutan berupa tampilnya replika kapal perang seukuran aslinya di atas panggung pertunjukan, Marcella Zalianty yang menjadi pemeran utama menceritakan proses kesulitan hingga risetnya.

"Saya merisetnya selama 2 tahun. Meriset wujudnya membantu saya untuk masuk ke dalam dirinya, sehingga mau tidak mau saya ingin lebih menghayati kisah perjalanan Malahayati," katanya dalam keterangan yang diterima.

Menurut keterangan Marcella, saat pertama kali membaca naskahnya dia mengaku langsung terpukau.

"Saat pertama kali membaca naskahnya, aduh, saya menangis karena saya bisa merasakan apa yang dia perjuangkan," katanya.

Tak hanya melakoni peran utama, namun ia juga menjadi produser bagi pementasan Jalasena Laksamana Malahayati. Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat menggarapnya.

"Dari segi produksi juga banyak yang harus diperhatikan, tidak hanya aspek kreatif dan teknis tapi juga melibatkan tim yang begitu besar, bagaimana energi kita bisa disatukan," ujar Marcella.

Berlatar tahun 1500-an, Malahayati menceritakan kisah kebangkitan seorang pejuang wanita di angkatan laut Aceh kala itu. Kisah seorang laksamana wanita dalam dukanya atas kematian ayah dan suaminya serta kaum lelaki dalam pertempuran dengan Portugis.

Kenyataan itu tak dapat ia diterima dan bertekad untuk menuntut balas dengan membentuk Inong Balee, laskar perang berkekuatan 2.000 personel yang seluruh prajuritnya adalah wanita.

Proses persiapan dan latihan pementasan dengan durasi 1,5 jam ini telah dilakukan selama kurun waktu dua bulan lalu dengan jadwal tiga hari per minggu. Naskah cerita tersebut diangkat dari naskah film layar lebar dan hasil riset yang telah dilakukan oleh Marcella Zalianty dan Keana Production bahkan sebelum Malahayati ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2017 lalu.