.webp)
Di masa kepemimpinan Soekarno, ada banyak karya masterpiece arsitek kenamaan Indonesia yang menjadi ikonik sampai sekarang. Berbagai monumen hingga bangunan bersejarah masih tegak berdiri dan dinikmati.
Gagasan kota itu dicetuskan oleh Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Dia juga diketahui memiliki latar belakang arsitek dan sukses membangun ruang kota dengan berbagai gagasannya. Bung Karno dikenal sebagai lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bung Karno pun sempat merancang desain rumah tinggal, mengagas bangunan bertingkat sampai tugu, di antaranya Monumen Nasional (Monas), kompleks Masjid Istiqlal, kawasan olahraga Senayan, gedung Wisma Nusantara, gedung Konferensi Conefo, termasuk tata ruang Ibu Kota Jakarta dan elemen seni lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung tema Arsitektur Modern Indonesia era Bung Karno, arsitek Ar Yuke Ardhiati mengatakan prestasi Bung Karno dalam merancang dan menggagas bangunan yang bernapas budaya bangsa Indonesia.
"Arsitek Bung Karno mendapatkan pengakuan dunia karena konsep dan keindahan arsitekturnya di era tahun 1960-an," ungkapnya dalam seminar oline.
Rancangan arsitektur Bung Karno di masa sekarang telah dilestarikan sebagai cagar budaya dan peninggalan sejarah arsitektur. Arsitek Bambang Eryuhawan dari Dewan Arsitek Indonesia yang juga pemerhati arsitektur bangunan bersejarah menuturkan pemikiran dan gagasan Bung Karno dalam merancang sebuah bangunan dan ruang kota juga menjadi alat untuk membangun jiwa sebuah bangsa.
Selain itu, Bung Karno juga bersahabat dengan Wolff Schoemaker arsitek Belanda yang merancang Kampus ITB Bandung, telah membuatnya bersemangat menampilkan karya arsitektur yang spektakuler dan pantas mendapat penghargaan.
Seminar arsitektur yang menampilkan keahlian lain dari tokoh proklamator Soekarno sebagai salah satu arsitek bernas pada zamannya, disambut baik Ketua Umum IAI, Georgius Budi Yulianto, IAI, AA, dalam menyemarakan HUT ke-78 RI.
"Informasi dan pengetahuan tentang arsitek dan karya arsitekturnya yang ikonik ini, pasti bermanfaat bagi kalangan arsitek serta akademisi dalam mencapai gagasan besar, seperti karya Bung Karno," pungkasnya.
(tia/tia)
