Kenduri Swarnabhumi telah dilaksanakan sejak 2022 dan akan terus berlanjut dengan pengembangan dan inovasi yang lebih besar. Acara ini membawa semangat untuk menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari yang kaya akan warisan budaya.
Pada tahun ini, Kenduri Swarnabhumi akan fokus pada tiga kegiatan utama. Pertama, penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang kebudayaan, terutama dalam menjaga lingkungan sungai sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.
Kedua, festival daerah yang akan mengangkat budaya lokal sebagai identitas masyarakat. Dan ketiga, ekspedisi Batanghari yang melibatkan Daerah Aliran Sungai dalam berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon, penebaran benih ikan, dan membersihkan sungai dengan melibatkan generasi muda dan masyarakat.
Festival Daerah yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2023 meliputi berbagai acara menarik di berbagai daerah, seperti Kenduri Sko 13 Desa Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Festival Gong Sitimang Kota Jambi, Bebiduk Besamo Kabupaten Muarojambi, Festival Pangabuhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan masih banyak lagi.
Festival-festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya harmoni sungai dan pelestarian peradaban yang semakin penting dan membutuhkan kearifan berbasis budaya.
Sementara itu Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM), Ditjen Kebudayaan Ahmad Mahendra mengungkapkan Kenduri Swarnabhumi kembali digelar pada tahun ini dengan berkolaborasi bersama 10 Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi serta Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung di Provinsi Sumatera Barat
"Tahun 2022, Kenduri Swarnabhumi sukses dilaksanakan mulai dari Sijunjung, Dharmasraya, Tebo, Bungo, Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muara Jambi, Kota Jambi, dan Tanjung Jabung Timur," jelas Mahendra.
Pada tahun ini, Mahendra menyebutkan semakin banyak Pemda yang berpartisipasi meliputi Sijunjung, Dharmasraya, Tebo, Bungo, Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muara Jambi, Kota Jambi, dan Tanjung Jabung Barat.
Ia menjelaskan Kenduri Swarnabhumi pada tahun 2023 berfokus pada tiga kegiatan utama sebagai upaya menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari.
Yang pertama adalah peningkatan kapasitas masyarakat terutama komunitas budaya dalam berbagai pengetahuan tentang kebudayaan. Khususnya yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan sungai sebagai upaya pemajuan kebudayaan untuk hidup yang berkelanjutan.
Yang kedua adalah pelaksanaan festival daerah yang mengangkat budaya berakar lokal dengan berbagai pengembangan sesuai konteks masing-masing budaya tersebut sebagai identitas masyarakat.
Kemudian yang ketiga adalah pelaksanaan Ekspedisi Batanghari yang akan mengaktivasi daerah pinggiran sungai Batanghari dengan berbagai kegiatan seperti penanaman pohon, penebaran benih ikan, pembersihan sungai.
"Serta diskusi yang akan membahas tindak lanjut upaya pelestarian DAS Batanghari sebagai implementasi lahirnya Piagam Batanghari," jelas Mahendra.
Sungai Batanghari merupakan jejak peradaban dari masa lalu, dan juga bagian sejarah peradaban Kerajaan Melayu di DAS Batanghari yang berusia 600 tahun mulai abad ke-7 Masehi hingga ke-14 Masehi.
Selain itu di gelar pula Ekspedisi Batanghari, Lokakarya dan Pemberdayaan Komunitas, Pemajuan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, Seminar dan Talkshow Peradaban DAS Batanghari, Festival Daerah, hingga Penerapan dan Penguatan Kembali Piagam Batanghari.
Kegiatan yang berkerjasama dengan pemerintah Provinsi Jambi dengan tema Peradaban Sungai Batang Hari: Dulu, Kini, dan Nanti. Program Kenduri Swarnabhumi kali ini dengan sasaran kegiatan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, dan bahkan dikembangkan sampai ke Kabupaten Dhamasraya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Seperti dikatakan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid bahwa kegiatan Swarnabhumi 2023 ini merupakan kelanjutan dari program Kenduri Swarnabhumi 2022 yang bertujuan untuk menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan ini sejarah peradaban Kerajaan Melayu di DAS Batanghari.
"Kegiatan kenduri Swarnabhumi di 2022 yang lalu mendapatkan perhatian sangat positif dari semua kalangan dan Insya Allah ini lebih besar dan menarik lagi dari tahun kemarin, yang jelas harus ada peningkatan," ujar Hilmar Farid.
Kenduri Swarnabhumi merupakan wujud ikhtiar bersama untuk lebih sinergis lagi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Batanghari, dengan pendekatan budaya dan sejarah (historis), bahwa keberadaan Sungai Batanghari mengandung peradaban panjang yang sarat dengan berbagai kearifan (wisdom), berkaitan dengan manfaat sungai yang sangat penting dalam kehidupan manusia, juga terhadap berbagai flora dan fauna di dalamnya dan ekosistem di sekitar aliran Sungai Batanghari.
Simak Video "Video Fariz RM: Saya Tak Pernah Pakai Narkotika untuk Kerja, Hanya Relaksasi"
(ass/ass)