Setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti di final Euro 2020, Marcus Rashford banjir hujatan. Mural bergambar wajahnya di Manchester pun dirusak.
Mural yang dibuat oleh seniman jalanan pada November 2020 itu dirusak para pendukung tim nasional Inggris yang kecewa atas kekalahan tersebut. Mereka mencoret-coret mural itu dengan kalimat rasisme.
Tidak lama setelahnya, coretan yang merusak mural Rashford itu ditutup dengan kertas hitam. Di atasnya ada banyak kalimat dukungan untuk Rashford.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, kertas itu sudah dilepas. Coretan yang ada di baliknya juga sudah hilang karena mural tersebut dicat ulang.
Kabar tersebut disampaikan oleh akun resmi dari klub Marcus Rashford bernaung, Manchester United.
"Senin: Vandalisme yang ada di mural sudah ditutup dengan cinta dan pesan menyentuh hati," tulisnya.
"Selasa: Mural dicat ulang dan diperbaiki," lanjut Manchester United.
Lihat juga video 'Kelakuan Rusuh Suporter Inggris di London':
Dari foto yang diunggah, terlihat seorang seniman sedang melakukan pengecatan ulang. Beberapa coretan masih terlihat, tapi sudah tidak terbaca.
Sebelumnya, Rashford juga menanggapi adanya serangan rasial terhadapnya. Ia mengungkapkan tidak akan memberi maaf atas bentuk tindakan rasialisme itu.
"Saya telah tumbuh di olahraga dengan saya berekspektasi bisa membaca hal-hal yang ditulis soal diriku. Apakah itu tentang warna kulit saya, tempat saya dibesarkan, atau yang terbaru, bagaimana saya memutuskan untuk menghabiskan waktu saya di luar lapangan," tulis Rashford di akun Twitternya.
"Saya dapat menerima kritik atas penampilan saya sepanjang hari. Namun, saya tidak akan pernah meminta maaf untuk siapa saya dan dari mana saya berasal."
(dar/nu2)