Kabar duka menghampiri dunia seni Indonesia. Budayawan Prie GS meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh Sujiwo Tejo dalam Twitter miliknya.
"Sugeng tindak, Mas @Prie_GS... pinanggihan malih mangke .. #utangRasa," tulis Suwijo Tejo dalam Twitter miliknya.
Dalam Instagram miliknya, banyak netizen dan juga sahabat yang menyampaikan rasa belasungkawanya terhadap kepergian sang budayawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"InsyaAllah husnul khotimah Pakde..," komen Mas Mono.
"Innaillaihi wa innaillaihi rojiun. Om Prie. Alhamdulillah om Prie bahagianya. Di akhir waktu masih sempat ngaji.. Semoga Allah mengampuni semua dosa om. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu kuat dan tabah. Amiinn yarabbalalamin. Selamat jalan om," jelas akun ayup****.
"Sugeng tindak pakdhe @prie.gs banyak sekali rasa terima kasih yg ingin sy haturkan, atas segala ilmu & kebaikan selama ini," beber akun ninna****.
"Innalilahi wainna ilaihi rojiun. Sugeng tindak pakde Prie Trimakasih atas kebaikan2 dan petuahnya. Alfatihah," jelas akun hetr****.
"Inna lillahi wainna ilaihi raajiuun. Nderek belosungkowo konduripun pakde Prie GS dumateng Allah Ta'ala. MugiΒ² anggenipun sowan Allah Ta'ala disepunten sedoyo khilaf lepatipun, ditampi sedoyo amal sholihipun soho mugiΒ² pikantuk rahmat welas asihipun Allah Ta'ala dipun jembaraken kuburipun pikantuk papan panggenan ingkang sae. Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wafu'anhu," tulis akun haris****.
Prie GS adalah salah satu budayawan kelahiran Kendal, Jawa Tengah, 3 Februari 1964. Prie GS memulai kariernya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka Semarang, Jawa Tengah. Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis dan public speaker di seminar serta diskusi. Beberapa buku yang pernah dihasilkanya di antaranya Menjual Diri, Hidup Bukan Hanya Urusan Perut dan Menjual Omong.
(wes/pus)