.webp)
Pertunjukan broadway menelan pil pahit akibat pandemi COVID-19. The Broadway League mengumumkan pentas teater yang berada di negeri Paman Sam tidak akan menggelar pertunjukan sampai tahun 2021.
Asosiasi untuk industri brooadway itu menyatakan sebanyak 41 perusahaan teater broadway tutup sejak 12 Maret karena Corona. Dengan penyebaran virus yang tidak melambat di AS, Liga Broadway memperpanjang penangguhan pementasannya.
"Produksi saat ini diproyeksikan untuk dilanjutkan hingga awal 2021," tulis pernyataan The Broadway League, dilansir dari CNN, Selasa (30/6/2020).
Para pemimpin perusahaan broadway saat ini sedang meninjau dengan pejabat, pemerintah, dan tim tenaga medis tentang bagaimana memulai pertunjukan yang aman. Misalnya, soal pembersihan, disinfektan, protokol di belakang panggung, dan lain-lain.
"Satu bangunan teater ada lebih dari 1.000 penonton dan puluhan pemain atau kru panggung. Kami sedang memikirkan cara yang aman untuk menggelar pertunjukan kembali," ujar Ketua Dewan The Broadway League.
Industri broadway sebelumnya juga mengalami masa kelam ketika adanya aksi pemogokan, serangan teroris dan penangguhan pertunjukan karena Corona merupakan penutupan terpanjang dalam sejarahnya.
Awalnya pandemi Corona yang melanda AS sejak Maret, membuat broadway New York tutup sementara waktu. Penutupannya dikabarkan berlangsung hingga September tapi fakta berbicara lain. COVID-19 tak juga mereda di sejumlah negara termasuk AS.
Tak hanya industri broadway Amerika saja yang mengalami kerugian besar, tapi juga panggung west end di London. Hamilton hingga Phantom of the Opera.
Produser Cameron Mackintosh dan mitra produksi menyebutkan ada beberapa judul pertunjukan yang akan pentas lagi pada 2021. Yakni Hamilton, Phantom of the Opera, Mary Poppins, dan Les Miserables.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(tia/dar)
