Festival tahunan berskala internasional yang mengusung konsep seni pertunjukan topeng segera hadir akhir pekan ini. Di bawah naungan SIPA Community, International Mask Festival (IMF) 2020 kembali digelar di Solo, Jawa Tengah.
Tapi situasi yang tak menentu karena COVID-19 membuat penyelenggara menggelarnya secara virtual. Mengusung tema 'Face Mask of Global Society', IMF menampilkan karya seniman lokal dan mancanegara.
"Dipilihnya tema tersebut merujuk pada topeng yang digunakan sebagai penyalur nilai kehidupan manusia. Topeng juga dikenal sebagai artefak seni yang sudah dikenal sejak zaman prasejarah," tulis siaran IMF 2020 seperti diterima detikcom, Rabu (17/6/2020).
Di tahun ketujuh penyelenggaraan, IMF membawa topeng bersama fungsi dan bentuknya untuk menunjukkan era baru ke dunia.
![]() |
"IMF 2020 akan mengenalkan topeng secara lebih mendalam kepada masyarakat dunia digital. Acara kali ini hadir sebagai penggambaran perkembangan topeng klasik ke kontemporer melalui media baru," sambung penyelenggara IMF.
Selama dua hari penyelenggaraan, IMF bakal menampilkan pertunjukan topeng dari berbagai daerah. Para seniman yang bergabung di antaranya dari Solo, Semarang, Pati, Malang, Cirebon, Banyumas, Ponorogo, Yogyakarta, Pamekasan, Sukabumi, Bali, Kalimantan Tengah, dan NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seniman mancanegara yang berpartisipasi berasal dari Malaysia, Zambia, Bhutan, Prancis, Korea, Belgia, Ekuador, dan Jepang.
Di acara IMF 2020 juga akan ditayangkan video dokumenter pembuat topeng dari masyarakat lintas budaya. Gelaran IMF 2020 berlangsung pada 19-20 Juni 2020 pukul 17.00 sampai 21.00 WIB melalui platform YouTube, Instagram, dan Facebook SIPA Festival.
(tia/dal)