Corona tak membuat kreativitas para seniman terbatas. Di Sontoloyo Online Festival 2020, panggung pertunjukan yang digelar daring menjadi terasa cair dan dekat dengan penonton.
Sontoloyo Festival 2020 dijadwalkan untuk diselenggarakan pada 20 Maret. Atau bertepatan dengan ulang tahun emas Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan penyair Sapardi Djoko Damono namun terpaksa mundur.
Pencinta seni pun diberikan kesempatan untuk menonton latihan dua aktor kenamaan memainkan lakon 'Ditunggu Dogot' yang ditulis Sapardi Djoko Damono. Pada Senin (18/5/2020) tepat pukul 20.00 WIB, gelaran dibuka.
![]() |
Aktor Slamet Rahardjo dan Nano Riantiarno siap dengan naskahnya. Pendiri Teater Koma yang berperan sebagai + (plus) memulai percakapan.
"Ingat baik-baik, kita ditunggu Dogot. Tidak boleh telat, harus tepat setepat-tepatnya," ucap Nano.
"Kita harus bergegas dong kalau gitu," timpal Slamet Rahardjo yang berperan sebagai - (minus).
"Aku bilang harus tepat waktu," timpal balik Nano.
"Kalau ternyata bukan Dogot yang menunggu," tanya Slamet terheran.
Penggalan dialog pertunjukan 'Ditunggu Dogot' menjadi salah satu rangkaian dalam Sontoloyo Festival 2020. Sutradara Yola Yulfianti menuturkan semenjak wabah Corona meluas, pertunjukan yang dijadwalkan harus mundur.
"Kita tetap berlatih untuk pertunjukan tanggal 20 Maret kemarin, kita merasa latihannya seru juga yah kalau dibuat online. Lama kelamaan buka open rehearsal supaya kita masih eksis," tutur Yola.
Dia menambahkan pentas tadi malam bukan pementasan sesungguhnya. "Pertunjukan tetap akan mengabdi pada panggung. Ini hanya latihannya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari satu jam lamanya, Nano dan Slamet memerankan lakon masing-masing. Sapardi sebagai penulis naskah turut menonton dan mengomentari akting keduanya.
"Nggak ada yang lebih hebat dari mereka (Nano dan Slamet) untuk jadi + dan -," tukasnya.
Sontoloyo Online Festival 2020 segera hadir pada Juni dengan berbagai program menarik lainnya.
(tia/dal)