Anak Maestro Lukis Affandi Anggap Lukisan Sang Ayah Seperti Saudara

Menjadi putri dari seorang maestro besar memang tidak mudah. Seperti yang dirasakan oleh Kartika Affandi, putri dari sang maestro lukis Affandi. Meskipun membawa nama besar sang ayah, Kartika yang akrab disapa Mami ini mengaku menjaga warisan sang ayah merupakan sebuah kewajiban. Bahkan, ia menganggap lukisan ayahnya seperti saudaranya sendiri.

"Mami merasa dibesarkan bersama-sama. Umpamanya mami lahir tahun 1934, ada lukisan tahun 1939. Kan itu kayak sodara Mami. Kalau Mami nggak ngurusin, menelantarkan saudara sendiri itu dosa. Apalagi sebagai anak Affandi, saya kira itu bukan anak yang baik," ujarnya dalam tayang di Mola TV.

Selain Kartika, anak dan cucunya juga ikut serta merawat peninggalan sang pelukis Affandi. Menurutnya, sudah sepantasnya seorang anak peduli terhadap para leluhur.

"Tapi itu Mami anggap sudah sepantasnya, sudah seharusnya seorang anak harus care kepada leluhur. Jangankan hanya papi, kuburan kakek aja dipindah-pindah biar dekat. Tapi museum ini, karena Mami banyak anak dan karena kebetulan juga ada yang masuk ke arkeologi jadi ikut ngurusin. Dan saya merasa beruntung dilahirkan dalam keluarga seniman," jelasnya.

Affandi memang seorang maestro lukis yang namanya terkenal hingga ke berbagai negara. Affandi mewariskan bukan hanya sekadar fisik lukisan yang mungkin saat ini memiliki nilai jual yang tinggi. Namun karya-karya Affandi juga mewariskan warta dari pencapaian seorang pelukis andal soal nilai-nilai kemanusiaan.

Penasaran dengan apa saja makna di balik karya lukis Kartika Affandi dan sang ayah? Semua kisah Kartika Affandi dan sang ayah bisa disaksikan di acara Blusukan Butet Kartaredjasa: Kartika Affandi di Mola TV.

Semua itu bisa dilihat melalui paket Corona Care Mola TV. Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.

Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 hingga Rp 5 juta. Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan wabah virus COVID-19.