.webp)
Dimas Danang pertama kalinya bermain pertunjukan teater kolosal 'Panembahan Reso'. Jajal main teater, ia menyerahkan segala hal yang terjadi di panggung kepada yang Maha Kuasa.
"Kita berperan di panggung serahkan sama Beliau yang punya Kuasa. Saya latihan ini baru 4 bulan, kalau teman-teman yang di Solo kan sudah belajar dari 6 bulan yang lalu," tutur Dimas Danang ketika ditemui usai media preview di Ciputra Artpreneur Theatre, Jumat (24/1/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut suami Galabby Thahira, main di panggung teater sangat susah bahkan ia harus menuruti aturan-aturan yang ada di seni pertunjukan.
"Susah, karena cuma sebentar tapi yang bawa cerita. Kalau tadi nonton itu kan banyak banget intriknya ya, pentasnya panjang lalu compact jadi 3 jam. Maknanya dalam banget," katanya.
Latihan menuju pementasan pun diakui Dimas Danang luar biasa. Ia baru menyadari ternyata panggung menyimpan banyak keajaiban dan rahasia.
"Ada keajaiban dan rahasia yang kita keluarkan untuk dipersembahkan ke masyarakat, karena mau gimana satu atau seribu yang nonton dipersembahkannya butuh perjuangan. Kesenangan dalam proses itu yang luar biasa banget," tukasnya.
Di mahakarya WS Rendra 'Panembahan Reso', Dimas Danang menjadi Pangeran Gada, salah satu anak dari Raja Tua. Menjadi anak tengah, ia harus berada di posisi netral antara kakak dan adik serta keluarga besar kerajaan yang memperebutkan takhta.
'Panembahan Reso' digelar pada 25 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Theatre Jakarta.
(tia/wes)
