.webp)
Tahun lalu, Sembilan Matahari menyajikan 'Constellation Neverland' yang memukau pengunjung. Kali ini mereka bakal menyuguhkan sajian yang berbeda dari biasanya.
"Tahun ini kami akan mengajak audiens untuk mengalami suatu pengalaman yang berbeda dari Sembilan Matahari. Kami yang biasanya video mapping, tahun ini kami tidak akan berekspresi dengan video mapping," tutur CEO Sembilan Matahari, Adi Panuntun, ketika dijumpai di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sembilan Matahari yang telah melanglang buana ke berbagai mancanegara itu akan menghadirkan teknologi kinetik dan robotik. Adi menjelaskan di Wave of Tomorrow, ia ingin memunculkan kebaruan.
 'Constellation Neverland' karya Sembilan Matahari Foto: (Agnes/detikhot) |
"Yang kita hadirkan di luar video mapping, yaitu teknologi kinetik dan robotik. Sebenarnya keterbatasan kata-kata saya yang akan mendeskripsikan apa yang terjadi nanti. Gimana nanti wujud karya terbaru kami," kata Adi.
Selama ini, lanjut Adi, dalam setiap karyanya elemen visual yang lebih ditonjolkan kini ia fokus pada segi audio. "Kami ingin mengekspresikan tentang audio visual, dan sound designer kami akan membawakan karya visual yang lebih immersive dan ekspresif," tukasnya.
Sederet prestasi ditorehkan Sembilan Matahari di tingkat internasional. Di antaranya adalah karya 'Constellation Neverland 1.0' pernah diapresiasi di ART|JOG Yogyakarta, ICAD Jakarta, Mapping Festival Jenewa - Swiss, World of Projection Mapping-Jepang, dan Wonder of Fantasy, Art and Technology Exhibition-Taiwan.
(tia/doc)
