Setelah 40 Tahun, Teater Koma Pentaskan 'J.J Sampah-sampah Kota'

Setelah 40 Tahun, Teater Koma Pentaskan 'J.J Sampah-sampah Kota'

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 29 Okt 2019 16:26 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Teater Koma kembali mementaskan lakon 'J.J Sampah-sampah Kota' dengan arahan Rangga Riantiarno usai 40 tahun berlalu. Produksi ke-159 digelar pada 8-17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Lakon 'J.J Sampah-sampah Kota' berasal dari dua nama karakter Jian dan Juhro yang ada di dalam cerita. Penulis naskah, Nano Riantiarno, mengatakan menulis naskahnya sekitar 43 tahun yang lalu.

"Waktu itu saya diundang ke Amerika tahun 1978, di sana cuma ada satu kali seminar dan memang tujuannya menulis selama 6 bulan. Akhirnya membuat lakon ini, karena saya sangat kagum pada dua orang gila, Jian dan Juhro di Cirebon," tutur Nano saat jumpa pers di Sanggar Teater Koma, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (29/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Nano pun menambahkan, "Sebelumnya saya menulis skenario film 'Jakarta Jakarta' dan mendapatkan Piala Citra di Makassar tahun 1978. Tapi ada yang belum selesai dari skenario itu."

Sepulang dari Amerika, Nano menuliskan naskah teater lalu menggelar pertunjukan pada 1979. Lakon 'J.J Sampah-Sampah Kota' berkisah tentang sepasang suami istri bernama Jian dan Juhro yang hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan.

Jian bekerja sebagai kuli pengangkut sampah. Ia digaji harian dan tidak punya jaminan masa depan. Meski begitu, dia tetap bekerja dengan jujur, rajin, giat, dan gembira. Bersama Juhro, yang tengah hamil tua, dia hidup bahagia.

Setelah 40 Tahun, Teater Koma Pentaskan 'J.J Sampah-sampah Kota' Foto: Tia Agnes
Sutradara Rangga Riantiarno melanjutkan naskahnya memang multitafsir. "Bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Temanya kita sebagai rakyat sangat bergantung dari kebijakan yang dihasilkan pemegang kekuasaan," kata Rangga.

"Terkadang yang di bawah berharap sama yang di tengah, kadang yang di atas mengungtungkan yang di tengah atau bisa membingungkan keputusan yang diambil," pungkasnya.

Tiket pertunjukan dibanderol senilai Rp 60 ribu sampai Rp 500 ribu selama 8-17 November 2019 pukul 19.30 WIB kecuali Minggu, 10 dan 17 November 2019 pukul 13.30 WIB.


(tia/dar)

Hide Ads