"Dan kebanyakan (seni tradisi bayangan) masih ada di (negara) Malaysia, Kamboja, Thailand dan Indonesia. Karena itu foto-foto dalam pameran ini kebanyakan diambil saat saya ke 4 negara tersebut," imbuh Constantine.
Sambung Constantine, pameran ini sekaligus menunjukkan bagaimana rasa semangat para seniman untuk terus menjaga seni tradisi yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan. Terlebih, melongok lebih jauh, para pelaku seni tradisi teater bayangan, khususnya dalang memiliki tantangan tersendiri untuk melestarikan seni tradisi teater bayangan.
"Karena itu, pameran ini menceritakan betapa pentingnya cerita seni tradisi, keterampilan, serta dedikasi yang diperlukan untuk menjadi dalang," ujar Korsovitis.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang (foto) hitam putih itu adalah foto dalang-dalang terkenal dari indonesia, kenapa hitam putih? Karena mereka master (dalam pewayangan)," ucapnya.
Constantine menambahkan, setelah Yogyakarta, pameran serupa juga akan digelar di Singapura, Sydney, Kuala Lumpur dan Jakarta. Perlu diketahui, pameran fotografi dokumenter 'A Life in Shadows' sendiri berlangsung mulai besok, Sabtu (7/9/2019) hingga hingga tanggal 27 September 2019 di Galeri R.J Katamsi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. (tia/tia)