Alasan Museum MACAN Gaet Perupa Xu Bing Gelar Pameran Tunggal

Alasan Museum MACAN Gaet Perupa Xu Bing Gelar Pameran Tunggal

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 29 Agu 2019 15:33 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Museum MACAN yang berdiri sejak November 2017 tak hanya menjadi museum seni semata. Berada di Wisma AKR, museum ini memberikan akses kepada publik untuk melihat berbagai program dan pameran seni yang terua berkembang di kancah internasional.

Termasuk dengan menghadirkan karya-karya retrospektif perupa asal China Xu Bing yang dibuatnya selama kurun waktu 40 tahun. Xu Bing merupakan perupa kontemporer yang mendobrak batas antara tradisional, modern sekaligus budaya dari tempatnya tinggal.

Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, kehadiran Xu Bing adalah pertama kalinya di Indonesia sekaligus terbesar di Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Xu Bing menjadi perupa global dan isu yang dihadirkan juga global. Karya-karya terpenting Xu Bing telah memaknai pengertian kita dalam kacamata budaya, peran teknologi, bahasa, budaya global dalam kehidupan abad ke-20 akhir dan abad ke-21 awal," ungkap Aaron di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (29/8/2019).




Pameran yang mengusung tema 'Xu Bing: Thought and Method' adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Aaron menceritakan ketika ia dan tim museum merumuskan mengenai gagasan pameran Xu Bing, ia berpikir tentang tujuan.

"Apa tujuan dan apa yang paling diharapkan dari pameran ini? Itu yang kami pikirkan di awal. Bagaimana konsep menjadi manusia yang berkaitan satu sama lain. Kita membuat sistem sosial, bagaimana bahasa berdampak dan mengontrol kita. Apa sih dampak kamera pengawas terhadap kehidupan bermasyarakat," jelasnya.

Dia pun melanjutkan, "Pameran ini memberikan banyak pertanyaan untuk berpikir bagaimana dan dampak ke kontemporer, global, indiviudal, dan banyak hal dalam masyarakat."

Alasan Museum MACAN Gaet Perupa Xu Bing Gelar Pameran Tunggal Foto: Tia Agnes
Kehadiran Xu Bing di Jakarta pekan ini, lanjut dia, penting sekali. "Kenapa pameran ini baru sekarang. Tapi isu yang diangkat bukan tentang Indonesia tapi bagaimana berhubungan dengan orang lain, dengan isu global di seluruh dunia," tukasnya.

Pameran ini terselenggara berkat kerja sama dengan UCCA Center for Contemporary Art, Beijing, China. Dibuka untuk umum mulai 21 Agustus 2019 hingga 12 Januari 2020.


(tia/dar)

Hide Ads