Termasuk dengan menghadirkan karya-karya retrospektif perupa asal China Xu Bing yang dibuatnya selama kurun waktu 40 tahun. Xu Bing merupakan perupa kontemporer yang mendobrak batas antara tradisional, modern sekaligus budaya dari tempatnya tinggal.
Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, kehadiran Xu Bing adalah pertama kalinya di Indonesia sekaligus terbesar di Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran yang mengusung tema 'Xu Bing: Thought and Method' adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Aaron menceritakan ketika ia dan tim museum merumuskan mengenai gagasan pameran Xu Bing, ia berpikir tentang tujuan.
"Apa tujuan dan apa yang paling diharapkan dari pameran ini? Itu yang kami pikirkan di awal. Bagaimana konsep menjadi manusia yang berkaitan satu sama lain. Kita membuat sistem sosial, bagaimana bahasa berdampak dan mengontrol kita. Apa sih dampak kamera pengawas terhadap kehidupan bermasyarakat," jelasnya.
Dia pun melanjutkan, "Pameran ini memberikan banyak pertanyaan untuk berpikir bagaimana dan dampak ke kontemporer, global, indiviudal, dan banyak hal dalam masyarakat."
![]() |
Pameran ini terselenggara berkat kerja sama dengan UCCA Center for Contemporary Art, Beijing, China. Dibuka untuk umum mulai 21 Agustus 2019 hingga 12 Januari 2020.
(tia/dar)