Kemenlu yang memiliki koleksi negara sedang menginventaris karya seni rupa yang ada di bawah tanggung jawab institusinya. Sebagian karya-karya tersebut diciptakan oleh pelukis kenamaan Tanah Air.
"Tujuh atau 10 hari yang lalu kami menemukan lukisan Bagong Kussudiardja yang sudah cukup lama tersimpan di gudang dan tidak terawat. Kami berusaha melakukan inventarisasi dan itu tidak muda dalam dokumentasi," ujar Irjen Kemenlu RI, Rachmat Budiman, saat seminar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenlu, diakui Rachmat, memiliki koleksi karya-karya seni rupa hebat dari seniman Indonesia. Dia menyebutkan ada lukisan Trubus yang belum pernah dipamerkan.
Ada juga lukisan pelukis Affandi, S.Sudjojono, Kartika Affandi, Hendra Gunawan, Soedibio, Jeihan Sukmantoro hingga Srihadi Soedarsono.
"Tantangan memang ada di pemeliharaan dan pelestarian. Kita para diplomat tidak sedikit yang memahami kualitas yang dimiliki dari koleksi negara tersebut. Bahkan memperlakukannya bukan sebagai benda yang dipajang itu juga sedang didorong. Karena tidak mungkin harta karun yang luar biasa ini cepat hilang," terang Rachmat.
Selama ini Rachmat menuturkan koleksi negara yang ada di Kemenlu kerap dijadikan alat diplomasi dan penyambung persahabatan antar berbagai negara.
"Seni rupa banyak dijadikan alat diplomasi untuk mencapai tujuan seperti patung 'Sang Penembak' ketika Bung Karno mengunjungi museum dan Presiden Argentina memberikannya. Atau ketika dua patung kecil yang diberikan kepada PBB di New York yang terus disebut sampai sekarang di ruangan yang dikenal Indonesia Lounge," pungkasnya.
(tia/kmb)