Sisi lain sang novelis diungkap dalam eksibisi tersebut. Dari pintu masuk ada timeline perjalanan karya-karya Pram yang dimulai dari rumah tempat lahirnya sang novelis di Blora, Jawa Tengah hingga kematiannya pada 2006.
Di bagian lain ada peninggalan karya-karya Pram dalam berbagai bahasa, dua buku yang diterjemahkan, dokumentasi kliping koran novel 'Bumi Manusia, hingga mesin tik kesayangan Pram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produser Falcon Pictures, Frederica, pun menambahkan pameran 'Jejak Langkah Pram' digelar sebagai salah satu aktivitas jelang penayangan film.
"Ini salah satu aktivitas yang kita bikin, sifatnya lebih ke mini exhibition. Prosesnya cukup singkat dibikinnya sebulan. Memang kita dan pihak keluarga sudah rencanakan lama," katanya.
Lewat 'Jejak Langkah Pram', keluarga dan tim pameran ingin memperlihatkan tak hanya ada novel 'Perburuan' dan 'Bumi Manusia' saja. Sehingga di pameran ini ada timeline dari karya Pram di awal hingga cover buku di berbagai negara.
"Pameran menunjukkan karya Pram sudah mendunia bukan hanya dialihbahasakan ke Inggris dan Indonesia. Ada juga beberapa surat soal rencana difilmkan dengan PT Bola Dunia. Memperlihatkan jejak karyanya Pram," tambah Frederica.
Pameran 'Jejak Langkah Pram' dibuka selama sebulan hingga akhir bulan ini.
(tia/mau)