Saat pembelian 'Salvator Mundi' di tahun 2017 senilai Rp 6,5 triliun, karyanya diterbangkan dengan pesawat pribadi milik Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman. Lalu dibawa ke atas kapal pesiar miliknya.
Melalui data pelacakan kapal, lokasi kapal pesiar berada di Laut Merah atau di lepas Sharm el-Sheikh, sebuah kota di Semenanjung Sinai. Padahal 30 Maret lalu, The New York Times melaporkan keberadaan lukisan tersebut masih misteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan Pangeran Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan Al Saud telah membeli 'Salvator Mundi' yang berusia 500 tahun. Ia membelinya atas nama Pangeran Arab di Balai Lelang Christie New York pada 2017 lalu.
Kabarnya lukisan 'Salvator Mundi' pernah diumumkan akan dipajang di Museum Louvre Abu Dhabi pada November 2018 lalu. Namun, tiba-tiba saja pihak museum membatalkan rencana pameran lukisan tersebut.
Lukisan 'Salvator Mundi' pun memiliki sejarah panjang. Diyakini dilukis sekitar tahun 1500-an, lukisannya masuk dalam daftar inventaris koleksi Raja Charles I dari Inggris.
Akhir abad ke-18, lukisannya pun hilang dalam catatan sejarah dan baru muncul lagi menjadi koleksi dari seorang kolektor di abad ke-19. Miliarder Rusia Dmitry E Rybolovlev membelinya seharga 127,5 juta dollar AS pada 2013 setelah ditampilkan di National Gallery di London.