8 Patung Tiup Raksasa dan Puluhan Karya Seni 'Mengapung' di Singapura

8 Patung Tiup Raksasa dan Puluhan Karya Seni 'Mengapung' di Singapura

Tia Agnes - detikHot
Senin, 13 Mei 2019 13:15 WIB
8 Patung Tiup Raksasa dan Puluhan Karya Seni 'Mengapung' di Singapura Foto: Luca Girardini/ ArtScience Museum
Jakarta - Singapura menjadi salah satu negara Asia yang paling mendapat perhatian dari pencinta seni. Ada banyak museum hingga galeri seni yang bertebaran dan memanjakan mata visual para pengunjung, salah satunya adalah ArtScience Museum.

Pada 25 Mei mendatang, ArtScience Museum bakal membuka pameran seni terbarunya 'Floating Utopias'. Ada 8 patung tiup raksasa dan puluhan karya seni dari 15 seniman yang 'mengapung' di ArtScience Museum.

'Floating Utopias' mengajak pengunjung untuk bereksplorasi tentang penemuan penting dari balon udara panas. Di abad ke-18 dan 19, balon udara menjadi sumebr daya tarik publik yang menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Seperti halnya pameran khas kami, pameran ini menggabungkan antara puisi dan politik, pedagogi, dan permainan inovasi teknologi, dan kecerdasan artistik," ujar Direktur Eksekutif, ArtScience Museum, Honor Harger, dalam keterangan yang diterima detikHOT, Senin (13/5/2019).

Menurutnya, pameran ini merupakan pertemuan antara karya seni obyek tiup yang menempati ruang galeri dalam ArtScience Museum. "Patung-patung melayang di udara, dikompresi ke dalam ruang dengan komposisi dan sudut yang luar biasa. Karya seni ini kami harapkan mampu menginspirasi pengunjung," lanjutnya.

Ada apa saja dalam pameran 'Floating Utopias'?



Patung 'SUrvival Ball' karya The Yes Men berbentuk pakaian tiup yang terlihat lucu. Tapi punya pesan serius bagaimana manusia harus mempersiapkan diri untuk bencana iklim di masa mendatang. Seniman asal Argentina, Tomas Saraceno, menghadirkan perangkat pribadi untuk penerbangan bertenaga surya.

Ada juga patung 'Mirror Barricade' yang terdiri dari 18 kubus perak dan dibuat oleh grup Tools for Action. Pameran 'Floating Utopias' digelar pada 25 Mei hingga 29 September 2019 di ArtScience, Marina Bay Sands, Singapura.


(tia/nu2)

Hide Ads