SIFA adalah festival yang mempersembahkan karya-karya dari bidang teater, musik, film, tari, dan seni visual yang paling dinantikan di Singapura. Festival ini juga masuk dalam kalender seni dan budaya bergengsi di Singapura.
Produser pertunjukan Restu Kusumaningrum dari Purnati Indonesia menuturkan pihaknya juga terkejut ketika 'Dionysus' jadi pentas pembuka. "Kami tidak tahu sama sekali, pas hadir di jumpa pers kemarin di Singapura, saya juga kaget," ujarnya saat jumpa pers 'Menuju SIFA 2019' di Galeri Cipta III, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2019).
Saat pentas di Candi Prambanan pada 29-30 September 2018, pihak SIFA pun sempat menonton pentas di sana. Ketika selesai menonton, mereka terpukau dengan pertunjukan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suzuki Tadashi sebagai sutradara pun mau hadir di malam pembukaan SIFA 2019. "Ini suatu hal yang langka karena terakhir Suzuki Tadashi mau hadir itu di tahun 2009," lanjutnya.
Pertunjukan 'Dionysus' merupakan project kolaborasi Purnanti Indonesia setelah 20 tahun membawa 'I La Galigo' melanglang buana ke berbagai negara. Restu menuturkan di tahun 2010 setelah 'I La Galigo' mendarat di Makassar, ia merencanakan produksi berikutnya.
"Setelah mendapat rekomendasi dari Robert Wilson, akhirnya kami bertemulah dengan Suzuki Tadashi hingga mengirim aktor teater Indonesia untuk mengikuti metode keaktoran di Jepang pada 2015 lalu.
Setelah menjadi pembuka dari pertunjukan 'Dionysus' di SIFA 2019 pada 17-18 Mei 2019, pentas ini bakal berlanjut. Pada 12 dan 21 September 2019 mendatang, 'Dionysus' berlangsung di Theatre Olympics ke-9 di Jepang. (tia/nu2)