Art Basel Hong Kong yang berlangsung pada 29-31 Maret 2019 menampilkan dua galeri seni Tanah Air. Yakni Nadi Galeri dan ROH Projects.
Nadi Galeri menampilkan pameran dari karya-karya seniman Agus Suwage, Eddie Hara, dan Jumaldi Alfi. Sedangkan ROH Projects menghadirkan Bagus Pandega, Uji 'Hahan' Handoko, Kei Imazu, Arin Dwihartanto, Sunaryo, Aditya Novali, Syagini Ratna Wulan, Syaiful Garibaldi, dan Faisal Habibi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para seniman Indonesia yang diboyong ke Art Basel Hong Kong hanyalah segelintir perwakilan saja. Menurut Marketing Manager Hong Kong Tourism Board Regional Asia Tenggara Martin Gwee, para seniman dikurasi oleh dua galeri tersebut.
"Sudah ada kurasi yang baik dari dua galeri dan tentu saja komite di Art Basel Hong Kong," tuturnya ketika diwawancarai usai jumpa pers Hong Kong Arts Month 2019 di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).
![]() |
Hong Kong, lanjut dia, juga merupakan melting pot atau tempat berkumpul bagi para seniman Asia. "Jadi banyak seniman internasional yang akan datang ke art fair dan platform Hong Kong Arts Month lainnya," kata Martin Gwee.
"Jadi istilahnya jadi getaway bagi seniman Indonesia yang berhasil dikurasi di art fair bertaraf internasional di Hong Kong," tukasnya.
Selain Art Basel, ada juga Art Central yang menampilkan lebih dari 100 galeri seni. Edisi kelima dari pameran ini menampilkan pertunjukan yang disusun secara detail, instalasi seni berukuran besar, serta media dan perbincangan tentang seni.
Selain menikmati seni, pengunjung juga disuguhkan dengan pemandangan menakjubkan Victoria Harbour dan signature skyline kota Hong Kong di Central Harbourfront.
(tia/nu2)