.webp)
Broadway sengaja dipilih tim penyelenggara dengan berbagai alasan. "Sejak tahun 2016, kami menyelenggarakan program Ruang Kreatif lebih banyak untuk tim produksi dan kami melihat untuk talent broadway lebih banyak diminati oleh generasi milenial," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation saat jumpa pers di Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Dari 672 peserta terpilih sekitar 243 peserta yang mengikuti audisi pada 3-4 Februari 2019 dan dinilai oleh tim dewan juri. Sebagian besar adalah perempuan sebanyak 66 % dan 34 % dari laki-laki dengan rentang usia dari 10-32 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hari pertama audisi, prosesnya menarik sekali dan memang kita mencari bakat-bakat talent terbaru. Dari 243 peserta, ternyata ada 4 orang asal Surabaya," lanjut Renitasari.
Dari angka 240 peserta, nantinya tim dewan juri yang terdiri dari Ari Tulang, Garin Nugroho, Andrea Miranda, dan Ufa Sofura bakal memilih 70 orang untuk mengikuti pelatihan pada 20-24 Februari di Jakarta. Pelatihnya pun tak tanggung-tanggung, ada 3 orang pengajar dari StudentsLive-Passport to Broadway.
Tonton video: Mengasah Kemampuan Musikal Milenial Lewat ''Indonesia Menuju Broadway''
Seleksi pun belum usai, lanjut Renitasari, tahap selanjutnya adalah penyaringan untuk 10 orang terpilih untuk ke New York. "Di sana mereka akan mengikuti lagi workshop selama 5 hari dan akan kami berangkatin. Jika memungkinkan di sana bertemu produser di sana agar melihat bakat dan talenta dari anak muda Indonesia. Minimal untuk 'Miss Saigon'," lanjutnya.
Salah satu tim dewan juri Ari Tulang menuturkan para peserta yang masuk diseleksi tak hanya dari menyanyi, akting, dan menari saja.
"Mereka punya kemampuan menyanyi dan berekspresi dibanding zaman kecil kota dulu. Yang mengikuti audisi lebih menguasai dan 'Indonesia Menuju Broadway' adalah salah satu kesempatan bagi mereka," pungkasnya.
(tia/ken)
