"Sejak kecil saya mengagumi seorang forografer yang merekam seni pertunjukan dan potretan orang itu selalu hitam putih," katanya saat ditemui di Bentara Budaya Yogyakarta, Sabtu (15/12/2018).
Setelah melihat karya fotografer tersebut, secara perlahan-lahan Djaduk mulai menyukai foto dengan warna hitam putih. Terlebih, karya fotografer tersebut berhubungan dengan instrumen musik yang sarat akan peristiwa bernuansa musikal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat karya fotografi BW (Black and White atau hitam putih) yang dikemas menarik itu akhirnya (Saya) jatuh cinta," ujarnya.
Ditambahkannya, dalam pameran tunggal fotografi pertamanya ini ia memamerkan 83 karya dengan beragam ukuran foto. Selain itu, masyarakat dapat menikmati karya Djaduk Ferianto mulai 15 hingga 23 Desember 2018. (nkn/nkn)