Kata 'Gambaur' berasal dari gabungan 'gambar' dan 'baur' yang diartikan sebagai 'gambar yang baur'. Udeng T.Moetidjo dikenal sebagai penulis sekaligus peneliti seni lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Gambaur terdiri dari rupa-rupa gambar: yang ini dan yang itu; yang begini dan yang begitu. Tapi, prinsip dasar medianya adalah pada kertas, terserah ragam jenisnya" ungkap Ugeng dalam keterangan yang diterima, Senin (15/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya yang disajikannya menggambarkan hal personal dan dikerjakan secara manual. Bukan dengan mesin yang pengerjannya non-emosional.
Pameran tunggal 'Gambaur' merupakan pameran ketujuh yang berlangsung di Galerikertas Studiohanafi. Kurator Galerikertas, Heru Joni Putra, mengatakan istilah 'pembauran' ini tak sekadar mengutak-ngantik beberapa potong gambar menjadi satu karya seni.
![]() |
"Tapi penggunaan kertas bekas produksi industri tertentu yang digunakan Ugeng sebagai salah satu medium karyanya," tuturnya.
Ia pun menambahkan, "Ada bentuk yang berbaur dan corak yang bersatu. Dengan begitu, gambar-gambar tersebut memberikan kepada kita pembauran yang sesungguhnya tidak sesederhana sebagai terlihat sekilas," kata Heru.
Seperti halnya Ugo Untoro, Farhan Siki dan Fiametta Gabriela, Ugeng akan memilih juga Perupa Muda yang akan berkolaborasi pada November. Pameran tunggal Ugeng akan berlangsung sampai 5 November 2018.
(tia/tia)