Sepanjang hidup Hendra Gunawan, Ciputra yang merupakan entreprenur menjadi kolektor terbanyak. Ia mengoleksi sekitar 130-an karya Hendra. Di antaranya adalah 88 lukisan yang semuanya tersimpan rapi serta dalam perawatan di Singapura.
Suatu hari, Ciputra melihat lukisan Hendra milik keluarganya. "Saya melihat lukisan itu waduh saya bilang luar biasa sekali ini, lantas tertarik dan tergetak hati saya. Saya cari siapa pelukisnya dan saya beli. Saya bekerja, kalau ada uang dalam setahun satu atau dua lukisan saya beli," tuturnya ketika berbincang dengan detikHOT di Ciputra Museum, belum lama ini.
Lukisan Hendra, diakui Ciputra, mampu melukiskan kehidupan masyarakat proletar dengan baik. "Seperti ketika obyeknya berada di tepi sungai, ibu yang sedang bermain dengan anak-anak, sedang mencari kutu, dan lain-lain."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Hendra keluar, Ciputra masih ingat betul cerita Hendra yang datang ke Pasar Seni Ancol dan mengangis mengingat masa mudanya melukis setiap waktu.
"Saya melukis dan menjual dari rumah ke rumah sampai dikejar anjing. Ini kok pelukis di Pasar Seni senang-senang, tidak perlu jauh-jauh menjual lukisan. Tidur di situ, makan di situ, tidak sewa. Saya terharu, menangis," ujar Ciputra menirukan perkataan Hendra kala itu.
Sebelum meninggal pun Ciputra sudah berkeinginan membuat museum dan mendedikasikannya dengan memajang lukisan Hendra Gunawan pada publik. Cita-cita yang juga termuat dalam surat menyurat pada Hendra itu pun terwujud.
Pada 2014, Ciputra Artprenur diresmikan sekaligus membuka Ciputra Museum yang di dalamnya ada karya Hendra. Pada 13 Agustus 2015, Presiden Jokowi juga memberikan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma terhadap dedikasi Hendra Gunawan sebagai perjuangannya berkarier sebagai pelukis di masa lampau.
Perayaan '100 Tahun Hendra Gunawan' bakal dibuka hari ini di Ciputra Artpreneur pukul 17.00 WIB oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.
(tia/nu2)